Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Ardi Marwan, tengah memberikan Arahan kepada penerima beasiswa IISMA Jerman
Berlin, Kemendikbudristek- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin melalui Satuan Kerja Pendidikan dan Kebudayaan memberikan arahan kepada penerima beasiswa Indonesian Internatioal Student Mobility Award (IISMA) Jerman 2023 pada kegiatan Pre-Departure IISMA Briefing ke Jerman 2023 secara daring pada hari Selasa, 15 Agustus 2023. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai penyelenggara kegiatan Pre-Departure IISMA Briefing Jerman 2023.
Fathul Wahid, Rektor UII, memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia khususnya kepada Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atas terlaksananya program IISMA. Pada kesempatan itu, Fathul juga memberikan selamat kepada penerima beasiswa IISMA, sebab mereka harus melewati proses seleksi yang panjang dan persaingan yang ketat.
Ketua IISMA Edisi Vokasi, Hilda Cahyani, menyampaikan bahwa terdapat 55 penerima beasiswa IISMA yang terbagi ke empat Universitas di Jerman. Universitas dimaksud antara lain, Humboldt University, International University of Applied Sciences, Osnabrück University of Applied Sciences dan Deggendorf Institute of Technology (DIT).
“Jerman adalah salah satu destinasi program beasiswa IISMA dan salah satu negara yang memiliki kualitas pendidikan terbaik di dunia, dengan hal ini tentunya besar harapan serta tuntutan kepada Awardee IISMA yang menerima beasiswa ke Jerman,“ ujar Hilda.
Adapun persiapan para Awardee IISMA Jerman sudah pada tahap akhir, yaitu menunggu penerbitan visa studi oleh Kedutaan Besar Jerman di Jakarta. “Diperkirakan visa akan terbit dua minggu lagi,” tambah Hilda.
Pada kesempatan yang sama, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Berlin, Ardi Marwan, memberikan bekal informasi yang perlu diketahui oleh para penerima beasiswa IISMA 2023, salah satunya adalah transportasi umum.
“Kalian tidak perlu khawatir dengan transportasi. Hampir semua daerah di Jerman, khususnya Berlin terhubung dengan transportasi publik,“ ucap Ardi kepada hadirin.
Lebih lanjut, Ardi juga memberikan informasi terkait Deutschland Ticket yang memberikan akses ke semua transportasi umum di Jerman kecuali InterCity dan Intercity Express. “Kalian dapat keliling Jerman hanya dengan 49 Euro,” lanjut Ardi.
Selain itu, Ardi juga menginfokan kepada penerima beasiswa IISMA terkait apa saja hal yang perlu dihindari. “Peraturan di Jerman sangat ketat. Jadi, biasakan untuk sabar ketika ingin menyebrang, tunggu sampai lampu menjadi hijau. Jangan menyebrang sembarangan,” ucap Ardi memperingatkan.
Disamping itu, Ardi juga memberikan saran kepada penerima beasiswa IISMA untuk tepat waktu. “Di Jerman semuanya harus tepat waktu, entah mau kuliah atau bertemu dengan teman,” tambahnya.
Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab. Penerima beasiswa IISMA sangat interaktif dan antusias menanyakan beberapa hal terkait persiapan keberangkatannya ke Jerman.
IISMA adalah skema beasiswa pemerintah Indonesia untuk mendanai program mobilitas pelajar Indonesia ke universitas di luar negeri. Program tersebut berjalan selama satu semester. Beasiswa yang diberikan meliputi biaya pendaftaran, biaya kuliah, tunjangan penyelesaian, biaya transportasi, biaya aplikasi visa, biaya asuransi kesehatan, dan tunjangan hidup. (S. Intan Zaily/Atdikbud Berlin, Editor: Rayhan Parady/Seno Hartono)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 21 kali