Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Timor-Leste, Kemendikbudristek
— SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili, Timor-Leste telah menyelenggarakan lokakarya ‘SEAQIL Goes to Schools (SGTS): Compilation of Language Teaching Technique from Timor-Leste’ pada tanggal 2—3 Agustus 2023 bertempat di Pusat Budaya Indonesia (PBI) Dili, Timor-Leste.Di acara penutupan lokakarya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Dili, Ikhfan Haris, mengajak para peserta untuk memanfaatkan lokakarya ini dengan sebaik mungkin. “Ini kesempatan emas, tentunya jika dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Ilmu yang didapat akan memperkuat kemampuan peserta dalam mengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Dengan membagikan praktik baik, kita membuka wawasan lebih jauh lagi,” ujar Ikhfan pada Kamis, 3 Agustus 2023.
Selanjutnya, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Indonesia untuk Timor-Leste, Okto Dorinus Manik menyampaikan bahwa pelaksanaan lokakarya ini dapat memberi kesempatan untuk para pendidik mengembangkan kemampuannya. “Dengan kesempatan ini, pendidik dapat mengembangkan kemampuannya melalui berbagai cara seperti melalui lokakarya SGTS,” ucapnya.
Dubes Okto juga menegaskan bahwa menjadi guru merupakan tugas yang mulia. Oleh karena itu, guru harus terus bersemangat mengembangkan ilmunya seiring dengan perkembangan zaman dan bahasa yang terus berkembang. “Kesempatan ini kiranya dapat dijadikan sebagai wahana meningkatkan kapasitas diri karena peran guru sangat penting bagi pengembangan SDM suatu bangsa,” jelas Dubes Okto.
Sejalan dengan pernyataan Atdikbud KBRI Dili, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur SEAQIL, R. Dian Dia-an Muniroh, menyampaikan bahwa SGTS menjadi wadah untuk bertukar pengalaman, berbagi praktik baik antarguru bahasa Indonesia, serta memperkuat jaringan dan solidaritas para guru tersebut di Kawasan Asia Tenggara, khususnya di Timor-Leste.
“SGTS merupakan salah satu program prioritas SEAQIL. Dalam kegiatan ini, kami mengumpulkan praktik baik pembelajaran bahasa. Untuk konteks Dili, Timor-Leste, kami mengumpulkan praktik baik pembelajaran BIPA, bahasa Inggris, dan bahasa Tetun,” ungkap Dian.
Direktur Dian juga menekankan, melalui SGTS, pihaknya berkomitmen untuk menghargai keanekaragaman bahasa di Asia Tenggara. “Kami juga mendorong pemeliharaan bahasa lokal sebagai identitas budaya yang kaya dan bernilai. Kami menyadari pentingnya inovasi dalam pembelajaran bahasa yang dapat mendukung munculnya metode-metode baru dalam proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan,” jelasnya.
Dian juga menegaskan bahwa program lokakarya ini merupakan salah satu upaya untuk memajukan dan menginternasionalkan bahasa Indonesia. “Kegiatan ini merupakan representasi dari pemerintah Indonesia dalam memperkenalkan bahasa Indonesia kepada dunia,” tutur Dian.
Kemudian, penanggung jawab program SGTS, Deputi Direktur Program SEAQIL, Esra Nelvi M. Siagian, menyampaikan bahwa kumpulan praktik baik yang dilakukan oleh guru-guru nantinya akan dibukukan dengan harapan buku tersebut dapat menjadi contoh baik bagi guru lain. “Praktik baik harus menyenangkan dan bermakna,” tegasnya.
Esra juga menguraikan bahwa SGTS sudah dilakukan sejak tahun 2014 dimulai dengan SGTS di Indonesia dan dilanjutkan ke negara Asia Tenggara lainnya, yakni Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, dan Vietnam.
Kegiatan lokakarya SGTS ini diikuti oleh 19 guru Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), 2 guru bahasa Tetun, dan 2 guru bahasa Inggris yang ada di Timor-Leste. Sebanyak 23 tulisan praktik baik dari guru-guru tersebut akan disempurnakan pada lokakarya ini. Adapun fokus keterampilan dari tulisan praktik baik yang dihasilkan yaitu keterampilan reseptif sebanyak 9 praktik baik dan keterampilan produktif sebanyak 14 praktik baik. Buku versi cetak dan digital SGTS Indonesia dapat diunduh melalui www.qiteplanguage.org. (Tim Publikasi SEAMEO SEAQIL, Editor: Andrew Fangidae/Denty Anugrahmawaty/Seno Hartono)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 20 kali