Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Jakarta, Kemendikbudristek — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) menggelar acara Parade Dongeng Nusantara Bersama Sahabat Karakter dalam rangka merayakan Hari Anak Sedunia dan Hari Dongeng Nasional Tahun 2023. Acara berlangsung pada Selasa, (28/11) di Aula Graha Utama Kemendikbudristek. Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk karakter Profil Pelajar Pancasila pada peserta didik melalui cerita-cerita positif dari dongeng.
“Anak-anak kita adalah generasi penerus yang sangat berharga untuk masa depan bangsa Indonesia. Kita perlu bergerak bersama untuk menyiapkan anak kita di masa depan agar menjadi anak yang cerdas dan berkarakter yang memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila,” ujar Kepala Pusat Penguatan Karakter, Rusprita Putri Utami.
Meluangkan waktu 5 hingga 10 menit untuk berdongeng kepada anak dapat membangun kenangan manis yang akan berdampak kepada pembentukan karakter positif anak. Penyelenggaraan Parade Dongeng Nusantara Bersama Sahabat Karakter diharapkan dapat memberikan manfaat dan menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada anak dengan cara yang menyenangkan.
“Tindak lanjutnya sebenarnya kita ingin mengedukasi seluruh guru dan juga orang tua untuk terus membacakan dongeng dan buku cerita, karena itulah langkah kecil yang bisa kita lakukan supaya anak juga selalu berimajinasi dan menjadi modal besar anak-anak kita untuk memiliki karakter yang kreatif sesuai dengan profil belajar Pancasila,” ujar Rusprita.
Acara ini menghadirkan 70 orang peserta didik dari pendidikan anak usia dini (PAUD) dan 80 orang peserta didik sekolah dasar kelas 1 sampai 3. Selain di Jakarta, diselenggarakan pula Parade Dongeng di beberapa kota besar di Indonesia meliputi Medan, Yogyakarta, Banjarmasin, Makassar, Surabaya, dan Jayapura dengan menggandeng pendongeng dari Forum Pendongeng Nasional (FPN) di wilayah masing-masing.
Dalam rangkaian acara hari ini, Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) turut mengundang para pendongeng nasional dari berbagai daerah yaitu Puppetaria, Bang Agus Nur Amal, Kak Ucon, Abhi Praya & rekan, Kak Agus DS & Hanna Ameera, Kak Heru, Kak Iman Surahman, serta Kak Ojan. Berbagai dongeng yang menarik mengisi kegiatan pada hari ini mulai dari dongeng interaktif hingga dongeng musikal.
Antusiasme anak-anak yang hadir pada kegiatan ini sangat besar, sehingga menumbuhkan rasa optimis terhadap nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila yang dituangkan melalui setiap cerita yang dibawakan.
“Acara ini benar-benar bagus banget, setiap pendongeng itu juga pembawaanya beda beda, ada yang sulap, musik, pokoknya keren banget,” ujar pendongeng, Hanna Ameera, SD Labschool Cibubur
Selanjutnya, Ketua Forum Pendongeng Nasional, Ahmad Fauzan, atau yang kerap disapa Kak Ojan, juga mengharapkan acara ini dapat dilakukan setiap tahun dan dapat menjangkau lebih banyak anak.
“Harapan kami dari Forum Pendongeng Nasional acara ini setiap tahunnya di hari dongeng nasional terus dilaksanakan dengan lebih baik lagi menjangkau lebih banyak anak untuk nonton secara langsung di pusat Jakarta maupun di berbagai daerah dan juga lebih baik lagi lebih banyak lagi menjangkau streamingnya,” sahut Kak Ojan.
Dongeng yang berisi nilai-nilai moral juga diharapkan mampu mendatangkan nilai positif dalam diri anak-anak.
“Jadi kami optimis harapan kami dari cerita yang dibawakan anak-anak ada perubahan yang positif di dalam diri mereka,” tambah Kak Ojan.
Harapan senada juga dituturkan oleh perwakilan guru dari TK Ikal II, Susan Mayanti, yang mendampingi anak-anak TK Ikal dalam acara tersebut. Susan menyampaikan bahwa acara ini sangat berkesan dari cerita-cerita yang dibawakan karena dengan adanya dongeng tersebut dapat diterapkan di Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), terdiri dari beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan mandiri.
“Kami harapkan acara ini tidak hanya setahun sekali, tapi supaya ini berkesinambungan agar anak-anak kita itu mendapatkan karakter yang benar-benar untuk generasi 45,” ucap Susan. (Syifa Albalqis, Cheyne Grizelda/Editor: Refrina)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 29 kali