Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Jembar, Kemendikbudristek — Semarak pertunjukkan Galang Gerak Budaya Tapal Kuda (GGBTK) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek berhasil memikat antusias penonton, khususnya warga Kabupaten Jember sebagai tuan rumah. Acara yang dilaksanakan pada Minggu (19/11) malam berlangsung di alun-alun Jember dengan menampilkan sederet ragam seni dan budaya dari wilayah Tapal Kuda.
Wilayah Tapal Kuda merupakan kawasan di bagian timur Provinsi Jawa Timur yang mencakupi tujuh kabupaten, di antaranya Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi. Keunikan dari wilayah ini adalah titik lokasinya yang apabila ditarik garis imajiner akan berbentuk lingkar melonjong menyerupai tapal kuda. Selain memiliki bentang alam yang luas, wilayah Tapal Kuda juga diwarnai dengan ragam seni dan budaya yang patut dilestarikan. Keragaman budaya masyarakat Tapal Kuda merupakan potensi dan kekuatan yang dapat menggerakkan sektor ekonomi kreatif di kawasan sekitar.
Rangkaian GGBTK 2023 telah berlangsung di tujuh kabupaten/kota di wilayah Tapal Kuda. Malam puncaknya dimeriahkan dengan pertunjukkan tari tradisional dari masing-masing daerah di kawasan Tapal Kuda, di antaranya (1) Pertunjukkan Ohjung (Kabupaten Situbondo); (2) Tari Jaripah (Kabupaten Banyuwangi); (3) Seni Jaran Bodhag (Kota Probolinggo); (4) Tari Sewarna Lumajang (Kabupaten Lumajang); (5) Tari Terbang Rudat (Kabupaten Pasuruan); (6) Singo Olong, Topeng Kona, Tari Molong Kopi (Kabupaten Bondowoso); (7) Bedoyo “Bumi Aji” (Kabupaten Jember).
Acara GGBTK diselenggarakan dalam rangka memperkaya keragaman dan kreativitas seni budaya di wilayah Tapal Kuda. Acara ini menghadirkan beragam aktivitas yang melibatkan kaum muda untuk mengeksplorasi, mengembangkan, dan memanfaatkan aset budaya masa lampau untuk pemajuan kebudayaan di wilayah Tapal Kuda. Selain melibatkan maestro seni dan arkeolog, acara ini juga menggaet kaum muda atau Gen Z untuk memastikan bahwa regenerasi ragam budaya di Tapal Kuda dapat terus berjalan.
Kesuksesan acara GGBTK tidak lepas dari dukungan Pemerintah Daerah, Pelaku Budaya, serta Bupati Jember yang juga turut hadir dalam puncak acara GGBTK. Acara diawali dengan pertunjukkan tari daerah oleh Komunitas Difabel. Pelibatan komunitas difabel bertujuan untuk merangkul semua elemen masyarakat dan menampilkan aneka macam ekspresi melalui seni budaya.
Bupati Jember, Hendy Siswanto menyampaikan dalam sambutannya bahwa melestarikan budaya harus diwujudkan dalam kegiatan yang konkret, seperti menumbuhkembangkan kesenian tradisi melalui sanggar seni budaya. “Budaya dapat menjadi sumber inspirasi yang kuat untuk menciptakan karya seni dan berbagai kreasi lainnya. Hal ini akan menciptakan peluang ekonomi baru dalam sektor pariwisata dan industri kreatif sehingga dapat menggerakkan ekonomi kreatif di wilayah Tapal Kuda”, ucap Hendy.
Sejalan dengan yang disampaikan oleh Bupati Jember, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan GGBTK dapat dilihat sebagai jendela bahwa masyarakat memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kebudayaan. “GGBTK tahun 2023 adalah sebuah langkah awal untuk dapat mempertemukan lebih banyak lagi kesenian, budaya, dan kreasi lainnya. Apa yang kita saksikan adalah ekspresi keragaman yang harus kita jaga bersama”, ucap Hilmar.
Konsep GGBTK yang bertajuk “galang gerak” merepresentasikan bagaimana jaringan pihak-pihak yang peduli dengan budaya dapat terbentuk. Dengan adanya galang gerak budaya, wilayah Tapal Kuda diharapkan dapat menjadi episentrum budaya Indonesia yang mendunia. (Penulis: Nadia Farah/ Editor: Denty)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 21 kali