Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Pada pembukaan pameran, turut dihadiri oleh Bupati Belitung Timur, Kepala Tata Usaha Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, serta para stakeholder yang mendukung kegiatan residensi.
Pameran ini memuat hasil residensi peserta KBKM 2023, para peserta terbagi ke dalam 11 tim yang berfokus di desa Simpang Tiga, Selingsing, Limbongan, Lalang, Burong Mandi, Lenggang (Bendungan Pice), Senyubuk, Lintang, Lilangan, Kelubi, dan Buding. Karya yang dipamerkan merupakan keunggulan dari masing-masing desa yang dipilih menjadi tempat residensi.
Bupati Belitung Timur, Burhanudin, sangat mengapresiasi hasil karya peserta residensi KBKM 2023. “Selaku warga Belitung Timur saya berterima kasih kepada para peserta yang telah membantu kami untuk memajukan kebudayaan lokal melalui ide dan gagasan yang cemerlang. Selama residensi berlangsung, saya melihat para peserta mampu melihat permasalahan masyarakat secara langsung dan terlibat aktif untuk mencari pemecahan masalah,” ungkap Burhanudin.
Mewakili Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Bobby Fernandes, mengatakan bahwa pameran ini merupakan wadah untuk menyebarluaskan inisiatif atau proyek peserta KBKM kepada masyarakat dan stakeholder. Dan juga, menjadi upaya untuk meningkatkan potensi budaya lokal Belitung Timur dengan pendekatan STEAM.
“Kami berharap dengan dilaksanakannya pameran ini, baik peserta, masyarakat, pemerintah daerah, maupun pihak swasta dapat bersama-sama meneruskan proyek yang telah dilakukan oleh peserta KBKM. Sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat secara berkesinambungan,” ujar Bobby.
Pameran Hasil Residensi KBKM 2023 merupakan rangkaian dari penutupan kegiatan residensi para peserta KBKM di Belitung Timur yang telah berlangsung sejak 10 Oktober s.d. 9 November 2023. Sebelum berangkat memulai residensi, para peserta sudah dibekali dengan serangkaian materi dan pelatihan praktik untuk mewujudkan produk riil berupa aplikasi dan purwarupa untuk pemajuan kebudayaan yang dilakukan secara daring selama dua bulan. Selanjutnya, pelatihan daring akan kembali dilaksanakan selama satu bulan setelah residensi, dengan tujuan untuk menyempurnakan hasil karya mereka.
Selama kegiatan residensi KBKM 2023 berlangsung, para peserta menggali berbagai potensi yang ada di wilayah Belitung Timur dan menyusun rancangan inisiatif untuk memajukan kebudayaan setempat melalui isu kebudayaan yang sudah teridentifikasi.
Karya Peserta Residensi KBKM 2023
Belitung Timur terpilih sebagai lokasi residensi karena kaya akan potensi budaya seperti tradisi lisan, seni, pengetahuan tradisional, dan sebagainya. Kemudian, banyak ruang publik yang bisa digunakan sebagai bentuk apresiasi bagi pelaku budaya, serta Belitung Timur juga memiliki ragam suku dan etnis yang hidup secara harmonis.
Pameran Hasil Residensi KBKM 2023, terbagi ke dalam dua kategori, yaitu aplikasi dan purwarupa. Pada kategori aplikasi menghasilkan lima karya, antara lain, satu, Bilik Becakap, sebuah aplikasi yang memuat fitur kamus dan alih Bahasa Melayu Belitung, hasil residensi di Desa Senyubuk dengan mentor Yulius Denny. Dua, Baskara, aplikasi penerjemahan Bahasa Suku Sawang, hasil residensi di Desa Selingsing dengan mentor Martinus Maslim. Tiga, Rangkanada, aplikasi yang memuat informasi tentang alat musik tradisional di Belitung, hasil residensi di Desa Limbongan dengan mentor Jullend Gatc. Empat, Sipeka, aplikasi tentang sistem pemantauan ketinggian air berbasis web, hasil residensi di Desa Lenggang (Bendungan Pice) dengan mentor Ajang Rahmat. Dan terakhir, JageCoultour, aplikasi grand design Desa Wisata di Lintang, hasil residensi di Desa Lintang dengan mentor Erick Fernado.
Sementara itu, dalam kategori purwarupa menghasilkan 6 karya, antara lain, satu, Kain Batik Rembuding nuansa khas Belitung yang dibuat dengan Teknik Ecoprint (Batik Ecoprint) dan Teknik Shibotik (Shibori dan Batik), hasil residensi di Desa Buding dengan mentor Dhiya Fajri Sadida. Dua, Buku Pop Up Cerita Anak Perahu Kater, hasil residensi di Desa Burong Mandi dengan mentor Litha Kusuma. Tiga, Maket Kawasan Kota Tua, hasil residensi di Desa Lalang dengan mentor Qiwa Husyi A. Empat, BCL (Brew Coffee Lilangan) Mesin Pengolahan Kopi, hasil residensi di Desa Lilangan dengan mentor Reza Pahlevi. Lima, Sahabat Lais (Produk Anyaman Lais), hasil residensi di Desa Simpang Tiga dengan mentor Mega Puspita. Dan terakhir, Nutribi (Sari Buah Kelubi), hasil residensi di Desa Kelubi dengan mentor Arief Waliyuddin.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 624/sipers/A6/XI/2023
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 5 kali