Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Riyadh, 5 November
2023 – Mahasiswi Program Doktor (S3) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Anis Fuadah, melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Sekolah Indonesia Riyadh (SIR), pada Minggu (5/11).Program PKM yang dilaksanakan berupa Pelatihan Metode Penelitian Campuran kepada pelajar kelas VIII jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan pelajar kelas X jenjang sekolah menengah atas (SMA). Turut hadir dalam acara pembukaan, Atase Pendidikan dan Kebudayan (Atdikbud) KBRI Riyadh dan Kepala Sekolah SIR.
Kepala Sekolah SIR, Mustajib, mengajak peserta pelatihan untuk mengikuti kegiatan dengan fokus dan maksimal. Menurutnya, pelatihan ini sangat penting untuk memupuk jati diri guna menjadi generasi muda yang berharga untuk Indonesia.
“Tumbuhkan jati diri kalian dengan terus berinvestasi di dunia pendidikan dan penelitian. Teruslah berinovasi melalui penelitian yang ditopang oleh pendidikan yang berkualitas,” ucap Mustajib.
Selanjutnya, Atdikbud KBRI Riyadh, Badrus Sholeh, mengatakan bahwa pelatihan ini diharapkan menjadi bekal bagi para peserta agar lebih cakap dalam melakukan penelitian di jenjang sekolah. la menilai, dengan melakukan penelitian akan melahirkan manfaat yang berguna di masa mendatang.
“Kemampuan dan hasil penelitian sangat membantu proses belajar dan menambah rasa percaya diri. Manfaatkan kesempatan ini untuk membidik penelitian lainnya dengan hasil yang berkualitas,” ucap Badrus.
Selain itu, Anis Fuadah menuturkan bahwa pemilihan SIR sebagai institusi sasaran PKM merupakan hasil observasi yang telah ia lakukan sebelumnya. la meyakini SIR memiliki potensi untuk melahirkan para peneliti-peneliti muda.
“Hasil observasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pelajar kelas VIII SIR sudah terbiasa melakukan kegiatan penelitian, baik untuk mengikuti lomba maupun kegiatan yang berkaitan dengan pelajaran di kelas,” tutur Anis.
Lebih lanjut, Anis memaparkan alasannya melibatkan pelajar kelas X SMA. la mengatakan bahwa pelatihan metode penelitian merupakan materi tambahan yang cocok sebagai pengayaan bagi pelajar kelas X. Dan juga, menjadi bekal awal bagi mereka yang baru saja melanjutkan sekolah pada jenjang SMA.
“Dengan berfokus kepada pelajar kelas delapan dan kelas sepuluh, kami menganggap kedua kelas ini mampu menjadi generasi yang bisa mengembangkan misi penelitian di sekolah. Dan juga, kedua kelas tersebut tidak dalam rentang waktu yang sedang mempersiapkan jenjang pendidikan selanjutnya,” papar Anis.
Kegiatan pelatihan difokuskan pada kemampuan membuat tema atau judul peneltian dalam konteks pendidikan, lingkungan sekolah, dan sekitarnya. Anis berpendapat bahwa pembuatan tema atau judul merupakan salah satu inti awal pelaksanaan penelitian dan mampu menemukan masalah atau potensi masalah yang menjadi titik fokus kegiatan penelitian selanjutnya.
Anis berharap, para peserta pelatihan mampu menentukan tema atau membuat judul penelitian dengan baik dan benar. “Semoga para pelajar dapat mewujudkan judul penelitian yang dapat dilanjutkan menjadi penelitian yang utuh. Dan juga dapat dikutsertakan dalam berbagai kompetisi berskala nasional maupun intersional,” pungkasnya.
Peserta pelatihan, Rio, mengungkap kegembiraannya dalam mengikuti kegiatan pelatihan. “Pelatihan ini sangat berguna bagi saya pribadi untuk mengembangkan diri, khususnya dalam melakukan penelitian. Semua materi pelatihan ini akan saya praktikan dalam kesehariannya saya bersekolah dan mengarungi masa depan,” ucapnya. (Mustajib/Editor: Rifky/Denty A.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 55 kali