Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Tokyo, Kemendikbudristek – Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, bertemu tujuh mahasiswa Indonesia yang sedang mengikuti program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) di Osaka University.
Kunjungan tersebut berlangsung di Obic Midosuji Building, Kota Osaka pada Kamis, 5 Oktober 2023. Ketujuh mahasiswa tersebut adalah Adrian Sangkurtaji Bretyasangga (Universitas Gadjah Mada), Albert Julio (Universitas Indonesia), Joan Fanny Wijaya (Universitas Multimedia Nusantara Jakarta), Achmad Rhazes Abdullah (Universitas Islam Indonesia), Manda Shakira Paramastri (Universitas Gadjah Mada), Angelika Putri Novelina (Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya), dan Ngakan Made Krishna Dwipayana (Universitas Indonesia).
Dalam kunjungan tersebut, Dubes Heri Akhmadi didampingi oleh Konsul Jenderal RI Osaka, John T. Boestami, dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Tokyo, Yusli Wardiatno. Kunjungan ini merupakan bentuk apresiasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan IISMA di Jepang serta dukungan moril terhadap mahasiswa Indonesia. Hadir pula dosen dari Global Food Agri-tech Laboratory, Osaka University, Sastia Prama Putri yang merupakan salah satu ilmuwan diaspora asal Indonesia.
Mahasiswa mengungkapkan apresiasinya terhadap program yang ditawarkan oleh Osaka University, yang memungkinkan mereka untuk mengambil mata kuliah sesuai dengan konsep Merdeka Belajar seperti: Introduction to Cross-cultural Understanding, Introduction to International Understanding, Cultural and Linguistic Diversity in Japan, Private Law in Japan, Introduction to Intercultural Communication, Media and Communications in Japan, Introduction to Common Law, Japanese Literature, Modern and Contemporary, Science and Society, dan IISMA Special Research A (bidang Bioteknologi).
Saat berdialog dengan mahasiswa, Dubes Heri Akhmadi menyampaikan kebanggaannya melihat antusiasme dan dedikasi mahasiswa Indonesia di Jepang.
Ia juga menuturkan bahwa program IISMA sangat penting untuk membangun jaringan dan meningkatkan kapabilitas generasi muda kita. “Pengenalan bidang bioteknologi sangat penting kepada mahasiswa Indonesia yang umumnya berlatar belakang soft-science ini. Diharapkan mereka mampu menggabungkan ilmu yang mereka miliki dan yang mereka dapatkan untuk kemajuan bangsa ke depan,” tegasnya.
Senada dengan itu, Atdikbud KBRI Tokyo, Yusli Wardiatno menambahkan bahwa kerja sama dengan Osaka University melalui IISMA membuka banyak kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar dan mengembangkan diri di lingkungan internasional.
Yusli juga mengungkapkan bahwa jumlah pelamar yang mencapai ratusan, namun dengan angka penerimaan hanya tujuh orang, mengindikasikan tingginya minat mahasiswa Indonesia untuk belajar di Jepang.
“Di masa mendatang, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) harus lebih banyak lagi memiliki mitra perguruan tinggi dari Jepang untuk program IISMA. Semoga persyaratannya dapat dikembangkan agar lebih banyak universitas di Jepang yang memenuhi syarat,” ungkap Yusli.
Sementara itu, salah satu mahasiswa peserta program IISMA, Joan Fanny Wijaya, menuturkan, “ini adalah kesempatan emas bagi saya untuk memperluas wawasan dan belajar dari berbagai perspektif. Saya sangat berterima kasih atas dukungan pemerintah Indonesia dalam program ini dan kepedulian Kantor Perwakilan RI Tokyo.”
Program IISMA dikembangkan untuk meningkatkan mobilitas mahasiswa Indonesia ke luar negeri dengan berbagai tujuan antara lain peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan keterampilan antar budaya, pembentukan jaringan global melalui interaksi dengan mahasiswa dari seluruh dunia, pemberdayaan potensi individual, dan mempromosikan diplomasi pendidikan untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan negara-negara mitra melalui kerja sama di bidang pendidikan. (Stephanie/ Editor: Seno/Denty)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 45 kali