Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Riyadh, Kemendikbudristek — Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) menggelar Pentas Seni (Pensi) bersama mahasiswi peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Kamis, (12/10). Pensi ini digelar sebagai rangkaian pelepasan empat mahasiswa UIN Jakarta yang melaksanakan KKN Internasional.
Kepala SIR, Mustajib, mengatakan bahwa pensi memiliki arti yang sangat penting. Dikemukakannya, pensi merupakan ajang untuk mengembangkan bakat, minat dan keterampilan. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah memungkinkan terlaksanakan kegiatan ini, terutama kepada adik-adik mahasiswi” ucap Mustajib, saat acara.
Kordinator peserta KKN, Safira Adila, dalam sambutannya, mengungkapkan program KKN telah berlangsung hampir sebulan. Disampaikan pula, selama masa KKN, berbagai program pengembangan keterampilan siswa telah dilaksanakan, termasuk keterampilan dalam bidang seni.
“Pensi ini merupakan puncak kegiatan pembinaan kami,’ tegas Safira – sapaan akrabnya. Ditambahkan, pensi menghadirkan penampil-penampil dari jenjang taman kanak-kanak (TK) hingga jenjang sekolah menengah pertama (SMP).
Sebagaimana dinformasikan oleh master ceremony (MC) Haifa dan Safira Maharani, pensi diawali dengan tarian ‘Sluku-sluku Bathok’ oleh perwakilan dari TK.A, disusul ‘Clap – Clap Song’ dari TK.B. Selanjutnya, penikmat pensi disuguhi Pidato Cilik, pembacaan puisi secara berantai, Tari Payung Bendi – Bendi dan Nasyid, masing-masing dari perwakilan kelas II, IV, III dan VI sekolah dasar (SD).
Yang cukup banyak mendapat tempuk tangan adalah mata acara ‘Pidato Cilik’ oleh Adam. Siswa kelas II SD tersebut membawakan ceramah ‘Menghormati Orang Tua’. Tampil tanpa teks, kecuali saat membaca Surat Al Isra’ ayat 23, Adam mengingatkan, bahwa seorang ibu telah menjaga anak-anaknya selama dalam kandungan, telah memelihara mereka setelah dilahirkan. Dan seorang bapak berkerja keras untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dan keluarga. “Pantaskah kita membentak-bentak orang tua kita.” Tanya Adam, secara retorik.
“Jika kita masih melawan orang tua, masih menyakiti orang tua, ayo istigfar. Mari segera minta maaf. Mari kita berbakti kepadanya,“ pinta putra seorang pelaku One Day One Juz (ODOJ) itu.
“Dan penampilan terakhir, kita sambut Tari Wonderland Indonesia,” teriak Haifa dan Maha, secara bersama-sama sambil mempersilahkan para penarinya dari perwakilan kelas VII sampai dengan kelas IX SMP.
Usai penampilan Tari Wonderland Indonesia, keempat mahaiswi peserta KKN, Rohmatul dari Program Studi (Prodi) Ilmu Al Qur’an dan Tafsir, Safira Adila (Prodi Pendidikan Bahasa Arab), Nisa Zahra Lita (Prodi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir), dan Suci Pratama (Prodi Tarjamah), meminta foto bersama dengan kepala sekolah bersama bapak ibu guru dan pegawai serta penampil terakhir.
“Terima kasih banyak atas segala perhatian, bantuan dan kerjasamanya, bapak ibu,” ucap Safira, yang dalam sambutan sebelumnya juga mengharap siswa-siswi SIR terus belajar dan berjuang demi kejayaan banngsa dan negara Indonesia. “Semoga semuanya menjadi tambahan amal ibadah,” tutup Safira, di akhir sesi pensi. (Mustajib)
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 519/sipers/A6/X/2023
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 21 kali