Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Jakarta, 12 Oktober 2023 – Kementerian Pendidikan Tinggi, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung upaya kolaborasi antara Indonesia dan Belanda melalui kegiatan WINNER atau The Week of Indonesia Netherlands Education and Research. WINNER merupakan perwujudan komitmen untuk mendorong kolaborasi dan konektivitas, penelitian dan pendidikan dalam berbagai topik yang menjadi kepentingan bersama antara Indonesia dan Belanda.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, menegaskan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Belanda, khususnya di bidang pendidikan, telah bergerak ke arah yang sangat baik.
“Di bawah program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), sebanyak 204 pelajar Indonesia telah menerima kesempatan yang tak ternilai untuk merasakan pengalaman belajar yang berkualitas di sembilan universitas berkelas dunia di Belanda yang menjadi tuan rumah program ini,” tutur Nadiem saat membuka acara WINNER di Hotel Century, Jakarta, Selasa (10/10).
Nadiem Makarim menilai pertukaran lintas budaya di antara para siswa merupakan aspek penting dalam peningkatan konektivitas pengetahuan antara Indonesia dan Belanda. Dengan komitmen dan hubungan diplomasi yang terus terjaga akan memperkuat hubungan kerja sama. Ia yakin kedua belah pihak dapat mempercepat peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan yang berkualitas dan penelitian yang berkualitas.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt. Dirjen Diktiristek), Nizam, juga menegaskan bahwa di tahun keempat ini, WINNER terus melakukan perbaikan agar bisa membawa dampak positif yang semakin luas.
“Kalau ada permasalahan, kita dapat mengatasi bersama-sama dan yang terpenting kita terus membangun kolaborasi-kolaborasi baru di bidang pendidikan seperti pengembangan double degree, joint degree, exchange maupun pengembangan tema-tema riset yang menjadi ketertarikan bersama antara teman-teman peneliti di Indonesia maupun Belanda,” ujar Nizam.
Pada kegiatan ini, Nizam berharap, Indonesia dan Belanda dapat saling belajar dan berbagi pengalaman. Indonesia dapat belajar bersama Belanda dalam agroindustri, sedangkan Belanda belajar dan berbagi pengalaman kepada Indonesia tentang keberagaman etnis dan budaya yang ada di Indonesia.
“Kita saling belajar dan berbagi pengalaman. Seperti diketahui Belanda sangat maju dalam agroindustri, memiliki pengalaman dalam pengelolaan air, pengelolaan sampah, konservasi ekosistem, dan pengembangan energi. Ketika kita berbicara tentang keberagaman etnis-budaya, Belanda bisa belajar kepada Indonesia,” terang Nizam.
Margot Wejinen dari Dewan Penelitian Belanda (NWO) sekaligus Ketua Teknik dan Ilmu Terapan, mengungkapkan bahwa NWO dan Kemendikbudristek sejak tahun 2018 telah mendanai 13 proyek bersama. Proyek tersebut berkaitan dengan bidang pangan dan agrikultur, pengelolaan air, supremasi hukum, transisi energi, adaptasi perubahan iklim, kesehatan, dan perencanaan kota. Ia pun berharap, WINNER mampu menjadi wadah untuk berdiskusi terkait penelitian internasional.
“Semoga NWO dan Indonesia bisa terus bekerja sama berdasarkan topik prioritas yang menjadi isu internasional. Karena penelitian internasional pasti bisa membuat banyak perubahan. Ke depannya, saya juga berharap isu kesehatan dapat menjadi fokus dalam penelitian internasional,” terang Margot.
Indonesia dan Belanda memiliki hubungan yang sangat baik dan memiliki komitmen tinggi pada riset dan pendidikan. Program WINNER menjadikan kedua negara dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan mengatasi permasalahan isu global melalui ilmu pengetahuan seperti perubahan iklim, pemanasan global, penumpukkan sampah, dan permasalahan isu global lainnya. Pada tahun keempat ini, WINNER mengangkat masalah perubahan iklim.
The Week of Indonesia-Netherlands Education and Research diikuti oleh mahasiswa maupun dosen. Beberapa peluang kolaborasi yang bisa dilakukan dalam trans-national education yaitu Welcome World Class University, Joint Research and Publication, Sabbatical Leave For Professors, Joint Research Facility, University Consortium, Student And Staff Exchange, Scholarship, Internship In Industry, Online Learning Development During And Post Covid-19, Curriculum Development, Micro Credentials, dan aktivitas akademik. (Tim Ditjen Dikti/Editor: Denty)
Sumber :
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, menegaskan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Belanda, khususnya di bidang pendidikan, telah bergerak ke arah yang sangat baik.
“Di bawah program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), sebanyak 204 pelajar Indonesia telah menerima kesempatan yang tak ternilai untuk merasakan pengalaman belajar yang berkualitas di sembilan universitas berkelas dunia di Belanda yang menjadi tuan rumah program ini,” tutur Nadiem saat membuka acara WINNER di Hotel Century, Jakarta, Selasa (10/10).
Nadiem Makarim menilai pertukaran lintas budaya di antara para siswa merupakan aspek penting dalam peningkatan konektivitas pengetahuan antara Indonesia dan Belanda. Dengan komitmen dan hubungan diplomasi yang terus terjaga akan memperkuat hubungan kerja sama. Ia yakin kedua belah pihak dapat mempercepat peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan yang berkualitas dan penelitian yang berkualitas.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt. Dirjen Diktiristek), Nizam, juga menegaskan bahwa di tahun keempat ini, WINNER terus melakukan perbaikan agar bisa membawa dampak positif yang semakin luas.
“Kalau ada permasalahan, kita dapat mengatasi bersama-sama dan yang terpenting kita terus membangun kolaborasi-kolaborasi baru di bidang pendidikan seperti pengembangan double degree, joint degree, exchange maupun pengembangan tema-tema riset yang menjadi ketertarikan bersama antara teman-teman peneliti di Indonesia maupun Belanda,” ujar Nizam.
Pada kegiatan ini, Nizam berharap, Indonesia dan Belanda dapat saling belajar dan berbagi pengalaman. Indonesia dapat belajar bersama Belanda dalam agroindustri, sedangkan Belanda belajar dan berbagi pengalaman kepada Indonesia tentang keberagaman etnis dan budaya yang ada di Indonesia.
“Kita saling belajar dan berbagi pengalaman. Seperti diketahui Belanda sangat maju dalam agroindustri, memiliki pengalaman dalam pengelolaan air, pengelolaan sampah, konservasi ekosistem, dan pengembangan energi. Ketika kita berbicara tentang keberagaman etnis-budaya, Belanda bisa belajar kepada Indonesia,” terang Nizam.
Margot Wejinen dari Dewan Penelitian Belanda (NWO) sekaligus Ketua Teknik dan Ilmu Terapan, mengungkapkan bahwa NWO dan Kemendikbudristek sejak tahun 2018 telah mendanai 13 proyek bersama. Proyek tersebut berkaitan dengan bidang pangan dan agrikultur, pengelolaan air, supremasi hukum, transisi energi, adaptasi perubahan iklim, kesehatan, dan perencanaan kota. Ia pun berharap, WINNER mampu menjadi wadah untuk berdiskusi terkait penelitian internasional.
“Semoga NWO dan Indonesia bisa terus bekerja sama berdasarkan topik prioritas yang menjadi isu internasional. Karena penelitian internasional pasti bisa membuat banyak perubahan. Ke depannya, saya juga berharap isu kesehatan dapat menjadi fokus dalam penelitian internasional,” terang Margot.
Indonesia dan Belanda memiliki hubungan yang sangat baik dan memiliki komitmen tinggi pada riset dan pendidikan. Program WINNER menjadikan kedua negara dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan mengatasi permasalahan isu global melalui ilmu pengetahuan seperti perubahan iklim, pemanasan global, penumpukkan sampah, dan permasalahan isu global lainnya. Pada tahun keempat ini, WINNER mengangkat masalah perubahan iklim.
The Week of Indonesia-Netherlands Education and Research diikuti oleh mahasiswa maupun dosen. Beberapa peluang kolaborasi yang bisa dilakukan dalam trans-national education yaitu Welcome World Class University, Joint Research and Publication, Sabbatical Leave For Professors, Joint Research Facility, University Consortium, Student And Staff Exchange, Scholarship, Internship In Industry, Online Learning Development During And Post Covid-19, Curriculum Development, Micro Credentials, dan aktivitas akademik. (Tim Ditjen Dikti/Editor: Denty)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 47 kali