Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Canberra, Kemendikbudristek — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sedang gencar melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mahasiswa didorong untuk memiliki pengalaman internasional, baik dalam bentuk studi satu semester maupun magang di luar negeri. Guna mendukung program MBKM, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) RI di Canberra telah memfasilitasi mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk melakukan Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) Internasional pada sekolah-sekolah di Canberra.
Hal ini disampaikan Atdikbud Mukhamad Najib saat mengantar mahasiswa yang akan melaksanakan PKM ke dua sekolah, yaitu Canberra Grammar School dan Trinity Christian School, pada Senin (9/10). Tiga orang mahasiswa UNJ akan melaksanakan PKM di Australia, yaitu Gloria Angelin Damamain, Tsaamratul Aisyah, dan Masyanda Sandy. Ketiganya berasal dari Fakultas Pendidikan Seni dan Bahasa (FPBS) UNJ. Kegiatan PKM sendiri akan berlangsung selama 3 bulan, mulai tanggal 9 Oktober sampai dengan 15 Desember 2023.
Menurut Najib, kegiatan ini sangatlah positif, karena memberi kesempatan dan pengalaman langsung kepada mahasiswa untuk mengajar di sekolah Australia. “Mahasiswa akan memperoleh pengalaman internasional yang sangat baik. Mereka mengajar di sekolah yang siswanya orang asing dan telah menerapkan kurikulum internasional. Tentu hal ini tidak mudah mereka peroleh jika mereka hanya melakukan PKM di dalam negeri,” jelas Najib.
Selama ini, pengiriman mahasiswa untuk praktik mengajar sudah dilakukan ke beberapa kota di Australia. Tahun ini sebanyak tujuh orang mahasiswa Indonesia dikirim ke sekolah di Melbourne untuk melakukan praktik mengajar. Selain melakukan praktik mengajar, mereka juga menjadi duta bahasa dan budaya, serta menjadi asisten guru dalam mengajar bahasa Indonesia pada sekolah-sekolah di Melbourne.
Menurut dosen UNJ pendamping mahasiswa ke Australia, Rizky Nurulfa, pengiriman mahasiswa PKM internasional ke Australia merupakan hal baru bagi UNJ. Mahasiswa pada PKM Internasional sebelumnya lebih banyak dikirim ke negara-negara ASEAN dan terbatas mengajar di sekolah Indonesia yang ada disana.
“Selama ini kami mengirim mahasiswa PKM internasional ke Malaysia, Filipina, Thailand, maupun Arab Saudi. Tapi mereka mengajar di sekolah Indonesia. Jadi, meski namanya praktik mengajar internasional, namun yang diajar siswa Indonesia dan mengajar dengan bahasa Indonesia. Sementara di Australia, mereka mengajar di sekolah Australia dengan siswa-siswi bule yang tidak mengerti bahasa Indonesia. Tentu akan memberikan pengalaman yang sama sekali berbeda bagi para mahasiswa,” ujar Rizky.
Director of Teaching Development, Canberra Grammar School, Ann Hamer, menyambut kedatangan mahasiswa UNJ yang akan melakukan PKM di sekolahnya dengan gembira. Menurutnya, sekolah telah menyiapkan program yang dapat memberikan pengalaman dan keterampilan yang berharga bagi mahasiswa sebagai seorang calon guru. Ann juga berharap mahasiswa UNJ bisa memperkenalkan Indonesia dan budaya Indonesia kepada para siswa selama mereka melakukan PKM di Canberra Grammar School.
Kepala sekolah Trinity Christian School, Ian Hewitt, mengungkapkan jika sekolahnya siap membantu mahasiswa Indonesia yang akan melakukan praktik mengajar. Menurutnya, hal ini merupakan kesempatan yang berharga, baik untuk mahasiswa Indonesia, juga untuk siswa-siswi di Australia. Dengan kedatangan mahasiswa Indonesia, maka siswa-siswa Australia dapat berinteraksi langsung dengan orang Indonesia.
“Kami mendorong para siswa untuk mengenal dan berinteraksi dengan orang dari berbagai negara, sehingga mereka memiliki wawasan dan pandangan yang luas dan terbuka. Kami juga berencana mengirim para siswa untuk melakukan kunjungan ke Indonesia pada tahun 2024, agar mereka semakin mengenal Indonesia dan keragamannya sebagai negara tetangga terdekat Australia”, tutup Ian. (Atdikbud Canberra/Editor: Stephanie W., Seno Hartono)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 7 kali