Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Bali, Kemendikbudristek
— SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) dan SEAMEO QITEP in Science (SEAQIS) menyelenggarakan seminar internasional bertajuk “Holistic Approaches to 21st Century Education: Fostering Literacy and Differentiated Learning” pada Senin, 18 September 2023.Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka membekali pengetahuan bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan kalangan akademisi mengenai pendekatan holistik dalam pendidikan abad ke-21 yang mencakup pengembangan literasi dan pembelajaran berdiferensiasi untuk memajukan hasil belajar peserta didik.
Seminar internasional secara resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nunuk Suryani.
Dalam sambutannya, Nunuk menyampaikan bahwa keterampilan literasi sangat penting untuk dikuasai setiap individu dalam menghadapi zaman yang semakin modern. “Keterampilan literasi dan sains peserta didik telah menjadi perhatian semua negara sejak lama dan salah satu kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan abad ke-21,” ujar Nunuk.
Direktur SEAMEO Secretariat, Habibah Abdul Rahim, pada sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan kolaboratif yang diselenggarakan SEAQIL dan SEAQIS mendukung misi SEAMEO dalam memajukan literasi di Asia Tenggara. Habibah juga menyampaikan bahwa kegiatan seminar ini mengajak peserta untuk mengeksplorasi langkah inovatif dalam pengajaran dan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang beragam.
Selanjutnya, Habibah berharap agar seminar ini dapat memberi pengetahuan dan perspektif baru dalam memberikan siswa pendidikan yang terbaik pada situasi global yang terus berubah.
“Kami harap kegiatan seminar ini dapat memberikan Anda perspektif baru dan menjadi wadah untuk berkolaborasi demi memastikan bahwa peserta didik mendapatkan pendidikan yang terbaik dalam situasi global yang terus berubah,” ucap Habibah.
Pada kesempatan yang sama, Direktur SEAQIS Indrawati, turut menyampaikan bahwa seminar mencakup peningkatan literasi melalui transformasi pengajaran bahasa dan melalui pembelajaran sains yang berbeda.
“Dalam seminar tersebut juga diadakan pameran pendidikan yang bertujuan sebagai wadah pertukaran pengetahuan dan praktik yang dapat menginspirasi peserta yang hadir dan memperluas jaringan mereka,” jelas Indrawati.
Kegiatan seminar internasional dihadiri oleh lebih dari 400 peserta yang mencakup kelompok pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan akademisi. Kegiatan ini dihadiri pula oleh Dewan Pengurus SEAQIL dan SEAQIS dari Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.
Seminar ini berfokus pada dua subtema yang krusial dalam dunia pendidikan, yaitu “Peningkatan Literasi melalui Transformasi Pengajaran Bahasa” yang diselenggarakan oleh SEAQIL dan “Meningkatkan Literasi Siswa Melalui Pembelajaran Sains Berdiferensiasi” yang diselenggarakan oleh SEAQIS.
Kedua subtema tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis melalui transformasi pengajaran bahasa dan pembelajaran ilmu pengetahuan berdiferensiasi.
Sebagai informasi, Anggota Dewan Pembina SEAQIL untuk Thailand, Nirada Chitrakara, dan Anggota Dewan Pembina SEAQIL untuk Malaysia, Rusmini binti Ku Ahmad, menjadi pembicara pada sesi paralel seminar internasional untuk pembahasan subtema “Peningkatan Literasi melalui Transformasi Pengajaran Bahasa”.
Pada presentasi pertama sesi paralel, Nirada memberi paparan mengenai topik Pengembangan Literasi melalui Pendidikan Bahasa dalam sudut pandang Thailand. Selanjutnya pada presentasi kedua sesi paralel, Rusmini memberi paparan mengenai topik yang sama pada sudut pandang Malaysia.
Sesi berikutnya menghadirkan Dosen Universitas Negeri Jakarta, Endry Boeriswati dan Ketua Yayasan Litara, Sofie Dewayani, sebagai narasumber pada sesi paralel kedua. Pada presentasi pertama, Endry memberi paparan mengenai topik Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk Membentuk Individu yang Kompeten dan Berdaya Saing Global.
Sebagai penutup, Sofie mengakhiri sesi paralel seminar internasional dengan memberi paparan mengenai topik Menjelajahi Metode Pengajaran Bahasa yang Inovatif dan Dampak Transformatifnya terhadap Literasi. [Penulis: Andi Naureen Supardi & Shahnaz Zavira; Editor: Qisty Meisya N/ M. Masrur Ridwan/Andrew Fangidae/Denty A./Seno Hartono]
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Dapatkan informasi lengkap tentang Merdeka Belajar melalui: http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 33 kali