Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Jakarta, 5 Oktober 2023
—- Bagi umat Islam, tidak ada rahmat dan karunia yang lebih besar selain lahirnya Nabi Muhammad ke dunia. Untuk memperingati hari lahirnya (Maulid) Nabi Muhammad yang jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awal kalender Islam, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitut Tholibin Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengundang pendakwah dan penulis Indonesia, Habib Husein Bin Ja’far Al Hadar, untuk menyampaikan nilai-nilai kebaikan yang ada pada diri Nabi Muhammad.Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat, Kemendikbudristek, Muhammad Adlin Sila, menuturkan perayaan Maulid Nabi Muhammad di DKM Baitut Tholibin ini merupakan perayaan hari besar Islam pertama pascapandemi Covid-19. “Mudah-mudahan momentum perayaan Maulid Nabi Muhammad ini bisa lebih menyemarakkan kegiatan-kegiatan yang sama di masjid kita ini ke depan,” ujar Adlin usai peringatan Maulid Nabi Muhammad di Jakarta, pada Rabu (5/10).
Dalam ceramahnya, Habib Husein yang juga memiliki garis keturunan dengan Nabi Muhammad menyampaikan, Nabi Muhammad adalah manusia teragung dalam mendidik umat manusia. “Nabi Muhammad adalah pendidik yang sukses dan terbukti hingga kini 2,3 miliar umat manusia yang menjadi muslim di dunia,” tutur Habib.
Dalam kesempatan ini, Habib menyampaikan tips Nabi Muhammad dalam mendidik umat manusia, yaitu pendidikan tanpa kekerasan, pendidikan yang memanusiakan manusia, pendidikan yang egaliter, dan pendidikan yang mengangkat derajat manusia sesuai dengan potensi yang telah diberikan oleh Tuhan.
Di samping itu, kata Habib, ada beberapa nilai-nilai kebaikan yang menyebabkan Nabi Muhammad sukses dalam mendidik. Pertama, Nabi Muhammad mendidik dengan memberikan kesan yang baik, bukan hanya pesan yang baik. Karena, kata Habib, kesan yang baik itu bisa jadi lebih penting dari pada pesan yang baik. “Di dalam pesan yang baik belum tentu ada kesan yang baik, dan di dalam kesan yang baik pasti ada pesan yang baik,” ujar Habib.
Habib juga menyampaikan, pada zamannya, banyak umat manusia di dunia yang masuk Islam karena melihat kesan Nabi Muhammad baik. “Ketika melihat nabi Muhammad menghormati preman yang membenci Nabi Muhammad, bahkan ingin membunuhnya, bergoncang hati preman tersebut dan menangis. Walapun Nabi Muhammad tiap hari dibenci, beliau tetap senyum,” tutur Habib.
Kemudian, lanjut Habib, kesuksesan lainnya adalah karena Nabi Muhammad dalam mendidik memberikan solusi bukan menginterogasi. “Beliau pengikutnya 33,3 persen dari seluruh manusia di dunia, makanya dia menguasai dunia tanpa pedang tapi dengan akhlak. Itulah kunci-kunci kesuksesan Nabi Muhammad dalam mendidik,” ungkap lulusan Magister Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sebelum Habib Husein menyampaikan ceramahnya, DKM Masjid Baitut Tholibin juga mengundang tim rebana dari santri Pondok Pesantren Baitul Hikmah Bogor, asuhan Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kemendikbudristek, M. Hasan Chabibie. Dalam kesempatan ini, tim rebana menyampaikan sholawatan dalam bentuk hadroh setelah sholat Dhuhur berjamaah dilaksanakan. (Denis/Editor: Denty)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Dapatkan informasi lengkap tentang Merdeka Belajar melalui: http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 48 kali