Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Sundoy, guru di SMPN SATAP Abun, Kab Tambrauw sedang mengajarkan kepada muridnya tentang cara penggunaan perangkat ChromeBook untuk mengakses konten pembelajaran pada Awan Penggerak. Tambrauw, 2/9/23.
Tambraw, Kemendikbudristek — Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di daerah terpencil, Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah memperkenalkan sistem Awan Penggerak. Sistem ini dikembangkan berdasarkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dengan kemampuan operasi offline, dirancang khusus untuk mengatasi kendala akses di daerah 3T.
“Awan Penggerak ini bisa dimanfaatkan sebagai PMM, minimal lokal di sekolah atau sekolah terdekat sehingga ruang kolaborasi dapat terbangun dan berbagi,” ucap Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Putra Asga dalam sambutannya pada pembukaan Workshop Pemanfaatan Awan Penggerak dalam rangka Implementasi Kurikulum Merdeka bagi Guru Daerah Khusus/3T di Raja Ampat, Papua Barat pada 24 hingga 30 Juli 2023 lalu.
Awan Penggerak yang diperkenalkan ini merupakan sistem yang dikembangkan secara gotong royong antar beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kemendikbudristek dan juga direktorat terkait dalam rangka memberikan fleksibilitas sekaligus mendukung pendidik dan tenaga kependidikan di daerah khusus/3T dalam mendapatkan informasi utama dan terpercaya terkait Kurikulum Merdeka yang secara menyeluruh ada di PMM.
“Awan Penggerak ini merupakan turunan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang bersifat online tetapi dibuat offline dan fitur-fitur Awan Penggerak diusahakan sama persis dengan yang ada di PMM online”, jelas Kepala BGP Papua Barat, Tuning Supriyadi.
Penerimaan yang positif terhadap sistem ini terlihat di Kabupaten Tambraw, Provinsi Papua Barat Daya, khususnya di Sekolah Satu Atap SMP Negeri Abun dan SD Negeri Waiben. Kepala Sekolah SMP Negeri Abun, Yafet Yekwam, menekankan bahwa Awan Penggerak sangat membantu guru-guru dalam meningkatkan kompetensi mereka dalam mengajar. Kendati ada kendala listrik, guru-guru tetap antusias memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kepala SD Negeri Waiben, Hans Paraibabo, juga memberikan apresiasi positif terhadap Awan Penggerak. Ia menyoroti keberadaan informasi pembelajaran dan pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi guru, tanpa perlu melakukan perjalanan jauh ke kota.
Dengan demikian, Awan Penggerak telah membuka peluang baru bagi pendidik dan tenaga kependidikan di daerah terpencil untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, mengatasi kendala akses internet, dan memperkaya wawasan mereka dalam mendukung Kurikulum Merdeka. (Vicka, Editor: Azis)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 43 kali