Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Saitama, Kemendikbudristek
— Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) dan Sekolah Seibu Bunri merayakan 65 tahun hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia dengan menggelar Festival Seibu Bunri SMP/SMA Sayama, di Saitama pada Sabtu (9/9/2023). Dalam festival tersebut, SRIT berkesempatan menampilkan pertunjukan Rampak Kendang di Sekolah Seibu Bunri.Festival Seibu Bunri SMP/SMA Sayama, Saitama telah menjadi media untuk seni dan budaya membangun kekuatan yang besar dalam membangun jembatan persahabatan antar bangsa. Melalui Rampak Kendang, Indonesia dan Jepang sekali lagi menunjukkan tekad mereka untuk mempertahankan dan memperkuat hubungan yang telah terjalin selama puluhan tahun.
Rampak Kendang merupakan seni musik tradisional Indonesia yang menggabungkan unsur gamelan dan kendang. Pertunjukan yang dibawakan oleh 10 orang siswa SRIT dan satu orang guru ini berhasil menarik perhatian penonton yang memadati halaman utama Sekolah Seibu Bunri. Harmonisasi musik yang apik berhasil menambah nuansa keakraban antarkedua negara.
“Ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara KBRI Tokyo dengan pihak sekolah dan Universitas Seibu Bunri. Ke depannya, akan lebih banyak lagi kegiatan budaya yang dilakukan bersama antara SRIT dan KBRI Tokyo dengan Seibu Bunri. Semakin banyak kegiatan yang melibatkan people-to-people contact, terutama di kalangan generasi muda, maka akan semakin erat hubungan Indonesia dan Jepang di berbagai bidang di masa mendatang,” ujar Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Yusli Wardianto, pada Sabtu (9/9/2023).
“Momen yang paling menarik adalah ketika beberapa siswa Seibu Bunri mencoba memainkan alat musik Rampak Kendang, termasuk gamelan dan kendang. Hal ini membuktikan bahwa seni musik Indonesia dapat menjadi pengikat yang kuat dalam mempererat hubungan antarpelajar kedua negara,” imbuh Yusli.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah Seibu Bunri, Marques Pedro, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan SRIT ke sekolahnya. “Undangan ini menjadi simbol peringatan 65 tahun hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia,” kata Kepala Sekolah Marques Pedro. Kunjungan ini menurutnya, menjadi kesempatan yang baik untuk saling berbagi seputar proses pembelajaran yang berlangsung di kedua sekolah.
Pada kesempatan ini, kedua sekolah juga bersepakat untuk menjajaki berbagai kegiatan lain yang dapat dilakukan bersama di masa depan. Hal ini membuka peluang besar terciptanya pertukaran budaya dan kolaborasi yang lebih erat antara kedua sekolah.
Kepala Sekolah SRIT, Ari Driyaningsih, menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran, SRIT mengutamakan pengembangan potensi, minat dan bakat peserta didik secara seimbang. Tugas dan pekerjaan rumah untuk memperkuat materi esensial tetap diberikan kepada peserta didik.
“Sebagai contoh pengembangan bakat peserta didik, sekolah memfasilitasi 10 siswa untuk menampilkan kesenian Rampak Kendang pada acara festival sekolah. Persiapannya membutuhkan empat kali latihan dengan durasi masing-masing 1,5 jam,” jelas Ari. (Atdikbud KBRI Tokyo, Editor: Andrew Fangidae/Denty A./Seno Hartono)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 13 kali