Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Canberra, Kemendikbudristek – Salah satu universitas yang terkenal memiliki banyak kampus di berbagai kota di Australia, yaitu Australian Catholic University (ACU) berniat melakukan kerja sama dengan universitas di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Campus Dean ACU Canberra Campus, professor Darius von Guttner kepada Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, Mukhamad Najib dalam kunjungan kerja Atdikbud di kampus ACU Canberra pada Senin (28/8).
Dalam kesempatan tersebut Atdikbud Najib menyampaikan bahwa saat ini Australia mengalami kekurangan tenaga pendidik dan perawat profesional. Banyak sekolah yang kekurangan guru, begitu juga rumah sakit dan klinik yang kekurangan tenaga kesehatan. Hal ini akan sulit dipenuhi oleh universitas di Australia sendiri, oleh karena itu perlu adanya kerjasama antara universitas di Australia dengan universitas di Indonesia.
Najib mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara terdekat Australia dan memiliki banyak sumber daya manusia terampil yang siap mengisi kekurangan tenaga profesional di Australia, khususnya untuk tenaga pendidikan dan keperawatan.
“Di Indonesia kami memiliki banyak universitas yang mendidik mahasiswanya menjadi guru profesional dan perawat bersertifikat. Mereka bisa mengisi pasar tenaga kerja di Australia. Namun, untuk memenuhi standar kualifikasi dan sertifkasi Australia, mereka perlu mendapatkan pembekalan tambahan yang sesuai dengan aturan yang berlaku di Australia. Dalam hal ini, akan sangat baik jika ACU bisa bekerja sama dengan universitas di Indonesia untuk melahirkan lebih banyak guru dan perawat professional guna mengisi kekurangan tenaga kerja di Australia,” jelas Najib.
Menanggapi hal tersebut, Darius von Guttner sangat setuju. Menurutnya, Australia harus lebih banyak lagi bekerja sama dengan Indonesia. “Saya setuju, kerjasama antara universitas Australia dan Indonesia, khususnya untuk pendidikan guru dan perawat di mana keduanya sangat diperlukan di Australia. Hal ini tentu akan menguntungkan kedua belah pihak. Tinggal nanti kita bicarakan teknisnya seperti apa. Yang terpenting kerja sama di antara kedua negara bisa memberikan dampak bagi penyelesaian masalah di kedua negara,” ungkap Darius.
Saat ini, menurut Darius, belum ada kerjasama formal antara ACU dengan universitas di Indonesia. Namun interaksi antar peneliti, dosen dan mahasiswa sudah banyak terjadi. Beberapa mahasiswa ACU juga sudah berkunjung ke Indonesia untuk mengikuti berbagai kegiatan di beberapa universitas, khususnya universitas katolik di Indonesia.
“Jaringan internasional kami sesama universitas katolik sangat erat, banyak kerjasama yang telah dilakukan dalam jaringan universitas katolik internasional. Namun, kami di Australia pada dasarnya adalah universitas milik pemerintah yang terbuka untuk semua, sehingga kami perlu menjalin kerjasama juga dengan kampus-kampus non katolik di Indonesia,” jelas Darius.
Dalam kunjungan kerja ke Australia Catholic University kampus Canberra, Atdikbud Najib diajak berkeliling melihat fasilitas pembelajaran yang ada. Atdikbud diperlihatkan ruang laboraturium, ruang kelas, ruang kegiatan mahasiswa, serta ruang simulasi untuk mahasiswa keperawatan yang dibuat sangat mirip dengan ruang rumah sakit di Australia, baik tata letak, suasana maupun situasinya. Di ruangan tersebut para mahasiswa bisa melakukan simulasi seolah berada dalam kondisi yang sebenarnya.
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 37 kali