Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Dili, Kemdikbudristek – Dalam hal mendorong peingkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) bidang pendidikant tinggi di Timor-Leste, Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) pada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili, Timor-Leste memfasilitasi pelaksanaan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dengan 10 Perguruan Tinggi di Timor-Leste pada tanggal 12 Oktober 2024.
Perguruan Tinggi dmaksud yaitu Universidade Nacional Timor Lorosae (UNTL), Dili Institute of Technology (DIT), Universidade de Dili (UNDIL), Universidade Oriental Timor Lorosae (UNITAL), Instituto Catolico Para Formacao de Professores (ICFP), Instituto Don Bosco (IDB), Institute of Business (IOB), Instituto Ciencias de Saude (ICS), Instituto Superior Cristal (ISC), dan Universidade Catolica Timorense (UCT).
“Kami selalu mendorong perguruan tinggi Indonesia untuk dapat menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan di Timor-Leste, potensinya sangat besar. Banyak hal yang dapat dilakukan misalnya penelitian bersama dan implementasi Tridarma Pendidikan Tinggi,” ungkap Atdikbud KBRI Dili, Ikhfan Haris saat menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman.
Melalui Nota Kesepahaman tersebut diharapkan dapat meningkatkan kerja sama yang lebih luas di antara institusi tersebut. Sebelumnya, UNG telah memberikan beasiswa penuh kepada mahasiswa asal Timor-Leste pada jenjang Sarjana dan Magister.
Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Eduart Wolok, mengungkapkan komitmennya untuk membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia Timor-Leste melalui berbagai skema yang akan dilaksanakan di masa mendatang. “Berbagai skema kerja sama hasil turunan dari Nota Kesepahaman tersebut diharapkan mampu memberikan dampak nyata kepada perkembangan sumber daya manusia Timor-Leste di masa mendatang,” jelas Eduard.
Selain melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi UNG, Harto Malik, juga memberikan kuliah tamu dengan topik “Lohidu Sebagai Sastra Lisan Gorontalo” di hadapan 80 pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Pusat Budaya Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, pemateri mengenalkan Sastra Lohidu yang merupakan jenis pantun yang diungkapkan dengan menggunakan bahasa lokal Gorontalo. (Pusat Budaya Indonesia KBRI Dili/Editor: Rayhan, Andrew, Seno Hartono)