Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Paris, Kemendikbudristek –
Delegasi Republik Indonesia berpartisipasi aktif dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-220 yang berlangsung di Paris, Prancis. Dalam sidang pleno, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) yang juga sebagai Ketua Delegasi Republik Indonesia yang hadir, Itje Chodidjah, menyampaikan pernyataan nasional yang kuat dan penuh makna.Menyampaikan apresiasi atas komitmen berkelanjutan UNESCO dalam menjaga pendidikan di situasi darurat, Indonesia menekankan pentingnya pendekatan terpadu dan proaktif dalam menghadapi tantangan global. “Kita hidup di masa transformasi dan ketidakpastian yang memerlukan pendekatan yang bersatu dan proaktif terhadap tantangan yang muncul,” ungkap Itje Chodidjah.
Indonesia mendorong UNESCO untuk terus memajukan inisiatif penting seperti pembelajaran digital, pengurangan risiko bencana, ketahanan iklim, etika kecerdasan buatan, keselamatan jurnalis dan ilmuwan, serta pelestarian warisan budaya.
Namun, Indonesia juga menyuarakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, yang telah menyebabkan hilangnya banyak nyawa dan dampak yang tidak proporsional terhadap perempuan dan anak-anak. “Indonesia mendesak penghentian segera konflik bersenjata, penghormatan terhadap hukum internasional, dan penyelesaian krisis secara damai,” ujar Itje Chodidjah. Indonesia dengan tegas mengutuk diskriminasi rasial, disinformasi, dan kejahatan kebencian yang merusak upaya menuju dunia yang damai dan inklusif.
Dengan hanya enam tahun tersisa untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), Indonesia menekankan perlunya memperkuat upaya, terutama di wilayah yang terkena konflik, dan memobilisasi dukungan internasional untuk dunia yang lebih inklusif. Indonesia tetap berkomitmen untuk mempromosikan perdamaian, keamanan, dan pembangunan.
Di tengah pembahasan Rancangan Program dan Anggaran 2026-2029, Indonesia mengapresiasi kerja Sekretariat UNESCO yang mencerminkan komitmen bersama untuk mengatasi tantangan global. Indonesia menyoroti pentingnya pendekatan lintas sektor dan multidisiplin, sambil menekankan perlunya pendekatan yang lebih fokus dan terprioritaskan.
“Kami mendesak Sekretariat untuk bekerja sama erat dengan Negara Anggota guna menciptakan kerangka kerja yang efektif untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan dari hasil implementasi program berdasarkan anggaran yang telah ditetapkan,” tambahnya.
Selain itu, Indonesia mengungkapkan keprihatinan atas temuan dalam Audit Kinerja Layanan Pengawasan Internal (IOS) UNESCO mengenai Kerangka Anggaran Terpadu. Temuan tersebut menunjukkan perlunya manajemen keuangan dan pengawasan yang kuat. “Kita harus memperbaiki proses manajemen risiko dan memastikan transparansi serta akuntabilitas dalam setiap aspek pekerjaan UNESCO,” tegas Itje Chodidjah.
Indonesia juga menekankan pentingnya Laporan Hasil Strategis 2024, menyerukan pelaporan yang lebih rinci dan kualitatif. Mekanisme pelaporan yang komprehensif dan dapat diakses sangat penting untuk meningkatkan pengambilan keputusan yang tepat dan efektif.
Menutup pernyataannya, Itje Chodidjah menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk bekerja sama dengan UNESCO dan semua Negara Anggota dalam mengatasi tantangan global dan memanfaatkan peluang yang ada dalam lanskap global yang terus berkembang. “Mari kita terus bekerja bersama untuk menghadapi tantangan di depan dan memanfaatkan peluang yang ada dalam lanskap global yang terus berkembang,” tutupnya.
Dengan demikian, Indonesia menekankan nilai-nilai transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam setiap aspek pekerjaan UNESCO, memastikan program-program yang berdampak dan selaras dengan kebutuhan serta prioritas Negara Anggota. (Tim KNIU / Editor: Andrew Fangidae, Stephanie, Denty A., Seno Hartono)