Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Seoul, Kemendikbudristek — Program penguatan dan pengembangan diplomasi kebahasaan melalui kelas Bahasa Bagi Penutur Asing (BIPA) kembali mendapatkan antusiasme yang sangat baik, khususnya di Korea Selatan. Pada tahun ini, program BIPA di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul semester dua tahun 2024 memasuki gelombang ke-7 dengan jumlah peminat program sebanyak 854 orang. Jumlah ini merupakan hasil komitmen Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Seoul untuk menginternasionalkan bahasa Indonesia.
“Penetapan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa sidang umum di UNESCO pada November 2023 merupakan penguat upaya internasionalisasi dari bahasa Indonesia,” ucap Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Iwa Lukmana, pada pembukaan Kelas BIPA Korsel, Sabtu (28/9).
Iwa Lukmana turut mengapresiasi kerja keras Kantor Atdikbud KBRI Seoul atas berbagai upaya terkait pembelajaran BIPA di Korea Selaran, baik melalui kelas BIPA maupun pelatihan pengajar BIPA. Iwa berharap agar kelas BIPA dapat meningkatkan hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan, khusunya hubungan orang per orang.
Senada dengan itu, Atdikbud KBRI Seoul, Amaliah Fitriah, menyampaikan apresiasi kepada Badan Bahasa Kemendikbudristek dan Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Korea Selatan atas terselenggaranya kelas BIPA gelombang ke-7. “Melalui kursus ini, warga negara Korea Selatan tidak hanya akan belajar berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, tetapi juga dapat memahami kekayaan budaya, sejarah, dan tradisi yang melatarbelakangi bahasa tersebut,” jelas Amaliah.
Amaliah turut menambahkan progam BIPA gelombang ke-7 yang diikuti oleh 854 pemelajar akan dibagi ke dalam 26 kelas serta diampu oleh 11 pengajar lokal BIPA. Adapun program yang akan dilakukan secara daring akan berlangsung dari tanggal 30 September hingga 28 November 2024.
Meningkatnya minat masyarakat Korea Selatan untuk belajar bahasa Indonesia berdampak pada pada penambahan kelas BIPA. Sebagai informasi, pada tahun 2023 program BIPA Korea Selatan memperoleh penghargaan penyelenggaraan BIPA daring dengan peserta terbanyak yaitu 1.391 orang dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Pada semester dua ini, KBRI Seoul membuka 26 kelas, yang terbangi menjadi 7 tingkat, Rinciannya adalah 9 kelas untuk level 1, 7 kelas untuk level 2, 5 kelas untuk level 3, 2 kelas untuk level 4, 1 kelas untuk level 5, 1 kelas untuk level 6, dan 1 kelas untuk level 7. Dalam laporannya, Amaliah Fitriah, menyampaikan bahwa peserta kelas BIPA KBRI Seoul pada satu tahun 2024 berjumlah 890 peserta, yaitu 626 peserta BIPA Pemula; 218 peserta BIPA Madya; dan 46 orang peserta BIPA Mahir.
Ketua Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Korea Selatan, Ni Made Rieke Elitasari, turut mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian BIPA di Korea Selatan, “Ini adalah bukti nyata bahwa Bahasa Indonesia semakin dikenal dan diminati di Korea Selatan.”
“Kami di APPBIPA terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pengajaran serta mendukung berbagai inisiatif internasionalisasi Bahasa Indonesia. Kami berharap program BIPA dapat terus menjadi jembatan budaya yang mempererat hubungan antara kedua negara,” pungkas Ni Made Rieke Elitasari. (Atdikbud KBRI Seoul / Editor: Andrew Fangidae, Stephanie, Denty, Seno Hartono)