Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Bali, Ubud, Kemendikbudristek –
Gateways Lead UNESCO, Mark West, memuji penyelenggaraan kegiatan Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) yang diselenggarakan di Bali pada 1-3 Oktober 2024. Mark menilai tidak hanya metode penyampaian substansi yang berbeda sehingga memastikan partisipasi semua peserta selama tiga hari, akan tetapi ragam budaya dan perhatian pada detail akan setiap unsur yang disajikan juga patut mendapat apresiasi besar. Mark menyampaikan hal tersebut pada pidato penutup rangkaian kegiatan, sebelum delegasi mengikuti program kebudayaan ke Museum Seni Agung Rai (ARMA) di Ubud.“Kegiatan ini diselenggarakan dengan perhatian pada detail yang luar biasa, memberikan kesempatan bagi kita untuk menikmati Bali dengan ragam budayanya yang memesona. Pameran substansi yang disajikan juga sangat informatif, serta banyak ruang diberikan bagi delegasi untuk berjejaring sehingga harapannya kolaborasi dan kerja sama akan terjalin selanjutnya,” papar Mark di Ubud, Kamis (3/10).
Dalam pidato penutupnya, Mark juga menyampaikan hal-hal yang menjadi catatan dari kegiatan. Kata ‘merdeka’ pada berbagai program berbasis digital milik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menarik perhatiannya karena menggambarkan bagaimana sebuah produk atau program harusnya dibentuk berdasarkan kebutuhan dari pengguna. Konsep tersebut mengutamakan kebermanfaatan sebuah program yang dikembangkan secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Selain itu, Mark juga mencatat pada diskusi yang juga disepakati semua pesert bahwa platform teknologi tidak perlu dibuat kompleks demi alasan modern. Akan tetapi bagaimana pembuat produk harus fokus pada kemudahannya untuk diaplikasikan pada berbagai gawai, utamanya telepon pintar.
“Saya menilai ide yang dilontarkan Kemendibudristek untuk mendesain sebuah produk yang dapat ditingkatkan skalanya sejak awal sangatlah menarik. Teknologi harus dapat digunakan sebagai informan, penyedia data yang dapat digunakan untuk terus memperbaiki sistem,” kata Mark.
Mark menutup paparannya dengan menyatakan bahwa Kemendikbudristek telah sukses menciptakan sebuah dampak yang tidak dapat diubah (irreversible impact), karena telah berhasil membuat produk dan platform yang sangat dibutuhkan guru, kepala sekolah, dan siswa karena terbukti membantu proses belajar mengajar menjadi lebih efisien, serta tidak terkendala oleh keterbatasan geografi maupun infrastruktur.