Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Bandung, Kemendikbudristek — Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam pemerataan kualitas pendidikan dan kesempatan belajar khususnya bagi anak-anak Papua dan Papua Barat terbaik serta daerah 3T(terdepan, terluar, dan tertinggal).
Mereka disiapkan agar memiliki kemampuan belajar yang setara dengan sebagian besar anak-anak di pulau Jawa dan Bali. Para penerima program ADEM Papua akan disebar keenam provinsi di Indonesia, yaitu Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Banten.
SMA Swasta Kristen Paulus dan SMA Swasta Kristen Dago merupakan dua di antara sekolah yang menerima peserta program ADEM di Jawa Barat. Bonsawis Yanggren, siswa SMAS Paulus mengatakan bahwa selain berjuang untuk mendapatkan program ini, beradaptasi dengan lingkungan baru tidak mudah apa lagi masih dalam suasana COVID-19. “Meskipun pembelajaran dilakukan secara online, tapi guru-guru selalu memperhatikan kita dan memberikan tugas, sehingga kami jadi lebih semangat belajar,” katanya, Bandung (1/11).
Jauh dari keluarga dan tekad yang kuat dalam meraih mimpi menjadi bara dalam perjalanannya menimba ilmu di tanah Jawa. Untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang ekonom, Bonsawis mengikuti perlombaan yang mampu mengasah bakatnya, salah satunya yaitu Indonesia Science Competition 2023. Ia meraih medali emas di bidang ekonomi dan matematika tingkat SMA/SMK/MA.
“Saya harap ketika berhasil di sini, saya dapat kembali ke Papua dan membangun ekonomi daerah saya lebih baik lagi,” tambahnya.
Berbeda dengan Bonsawis, Claurita Yosefita Yolanda siswa SMAS Kristen Dago baru tiga bulan berada di Bandung. Ia merasa tantangan terberat saat ini, yaitu berpisah jauh dari orang tua. Namun, Claurita yakin semua memang perlu adaptasi, termasuk melewati fase awal tersebut. “Guru-guru di sekolah menganggap kami seperti keluarga, mudah-mudahan akan lebih mudah beradaptasi,” ujarnya.
Meskipun belum genap satu tahun, Claurita bersama tiga temannya berhasil meraih juara 2 lomba lari estafet 4×100 meter dalam ajang Student Athletics Championship 2023 tingkat Jawa Barat dan akan mewakili Provinsi Januari 2024. Latihan yang konsisten menjadi kunci keberhasilan mereka. “Kami latihan seminggu dua kali sehabis pulang sekolah. Kami lakukan untuk memberikan yang terbaik.” katanya.
“Harapan orang tua supaya bisa sukses di sini menjadi motivasi saya dalam mengejar cita-cita,” tambahnya.
Proses penerimaan peserta ADEM Papua yang selektif diharapkan mampu meningkatkan kesempatan belajar bagi penerima untuk meraih mimpinya. Hengky G.A. selaku guru pendamping berharap program ini terus berlanjut. “Program ini tidak hanya sebagai pemerataan kualitas pendidikan, melainkan mampu memberikan pembelajaran softskill kepada para penerima, sehingga kualitas hidup mereka akan lebih baik, “jelasnya. (Devy Putri P./ Editor: Denty A.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 28 kali