Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Tokyo, Kemendikbudristek — Sebanyak 23 atlet karate Indonesia peraih medali di kejuaraan dunia Jepang menggelar ekshibisi di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) pada Selasa, 17 Oktober 2023. Penampilan seni bela diri ini diharapkan dapat menanamkan karakter dan minat siswa Indonesia di Jepang untuk berlatih karate di negara asalnya.
Karateka Akademi Seni Beladiri Karate Indonesia (ASKI) memenuhi undangan Karatenomichi World Federation (KWF) guna mengikuti kejuaraan dunia di Tokyo, Jepang, pada 9 s.d. 15 Oktober 2013. Pada kejuaraan yang diikuti oleh 23 negara itu, kontingen Indonesia meraih medali 1 emas, 1 perak, dan 4 perunggu untuk nomor lomba yang berbeda-beda. Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang,Heri Akhmadi, berkenan menemui para karateka di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo sebagai apresiasi atas prestasi mereka.
“Selamat kepada karateka Indonesia yang telah membawa harum nama Indonesia di ajang internasional. Prestasi gemilang yang diraih adalah suatu kehormatan bagi bangsa Indonesia. KBRI Tokyo senantiasa mendukung partisipasi Indonesia dalam ajang kejuaraan dunia,” ujar Dubes Heri saat menerima 23 atlet karate Indonesia dari Akademi Seni Beladiri Karate Indonesia (ASKI) di KBRI Tokyo, pada Selasa (17/10).
Dubes Heri didampingi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Tokyo, Yusli Wardiatno, Atase Keuangan KBRI Tokyo, Leni Nurlaeni, dan Diplomat Muda Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya, Mukti Romadona Setianto.
Ketua Kontingen Indonesia, Agus Suwardi, mengaku senang dapat membawa serta anak didiknya ke SRIT dan melakukan ekshibisi karate di sana. Dia berharap unjuk gaya dan jurus karate yang diperkenalkan dapat menumbuhkan minat para siswa dalam bidang karate.
Sebab, ungkapnya, karate tidak hanya melatih fisik, seperti mengembangkan teknik pukulan dan tendangan untuk melumpuhkan lawan, tetapi juga menanamkan karakter. Karakter yang terbentuk dari seni bela diri karate, antara lain, kedisiplinan, kerendah-hatian, dan kejujuran.
“Jadi, karate itu bertujuan membentuk karakter yang dapat diterapkan di berbagai bidang kehidupan,” kata Agus di sela-sela unjuk kebolehan seni bela diri anak didiknya di hadapan siswa SRIT dari semua jenjang.
Atdikbud KBRI Tokyo, Yusli Wardiatno, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kesediaan para karateka melakukan ekshibisi di SRIT. Tampilan yang dipertunjukkan diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mengikuti seni bela diri yang kemudian berdampak pada tumbuh kembang mereka.
“Prestasi gemilang yang diraih oleh tim karateka Indonesia di kejuaraan dunia ini adalah suatu kehormatan bagi bangsa Indonesia. Prestasi ini tidak hanya menunjukkan keunggulan atlet kita dalam seni bela diri, tetapi juga mencerminkan karakter dan semangat pantang menyerah yang menjadi ciri khas Indonesia,” tegas Yusli.
Yusli juga menambahkan kiranya prestasi atlet Indonesia dapat menjadi inspirasi generasi muda, khususnya siswa Sekolah RI Tokyo. “Ini adalah contoh positif bagaimana Indonesia dapat bersinar di mata dunia, dan saya yakin bahwa prestasi mereka akan menginspirasi generasi muda Indonesia, khususnya siswa-siswa untuk mengikuti jejak mereka dalam mencapai prestasi luar biasa di berbagai bidang,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Atase Keuangan KBRI Tokyo, Leni Nurlaeni, berpesan kepada para siswa Indonesia di Jepang agar memanfaatkan kesempatan berada di Jepang untuk turut aktif mengikuti karate. Sebab seni bela diri itu lahir dan berkembang di Jepang, sehingga akan ada pengalaman yang berarti apabila karate dilakukan di negara asalnya. Ia berharap suatu saat nanti akan ada siswa dari SRIT yang dapat mewakili Indonesia di kejuaraan dunia karate.
Selanjutnya, Kepala SRIT, Ari Driyaningsih, turut bangga atas kehadiran dan ekshibisi yang dipertunjukkan oleh karateka peraih medali di kejuaraan dunia di satu-satunya sekolah Indonesia di Jepang. Penampilan itu diharapkan dapat memperkaya sudut pandang siswa dalam memilih minat mereka di masa mendatang.
Eksibisi yang berlangsung selama 30 menit itu tidak hanya dilakukan satu arah, tetapi juga melibatkan perwakilan siswa SRIT. Para siswa diberikan kesempatan untuk mengikuti gerakan atau potongan jurus yang dimainkan oleh para karateka.
Salah satu siswa kelas 12, M. Harits Ramadhan Syahlan, juga membagikan kesannya saat mengikuti eksibisi. “Momen ini sangat membanggakan buat saya karena dapat langsung berinteraksi dengan karateka peraih medali di kejuaraan dunia dan bisa ikut mengikuti gerakannya. Terlebih, karakter mereka sangat rendah hati meski sudah memenangi berbagai kejuaraan,” pungkas Harits.
[Penulis: Atdikbud KBRI Tokyo | Editor: Andrew Fangidae/Stephanie/Denty A./Seno Hartono]
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 29 kali