Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Riyadh, Kemendikbudristek
— Duta Besar dan Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Ismunandar berkunjung ke Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) pada Minggu, (17/9/2023). Dalam kesempatan ini, Ismunandar menyampaikan materi tentang warisan dunia yang dimiliki oleh Indonesia kepada siswa SD,SMP, dan SMA SIR.“Menurut UNESCO, budaya ada dua jenis, yaitu budaya berbentuk benda dan tak benda. Kita bangsa Indonesia memiliki kekayaan dua hal ini,” kata Ismunandar.
Untuk warisan budaya tak benda, ada beberapa jenis yang sudah diakui sebagai warisan dunia. “Ada Wayang, Keris, Batik, Angklung, Tari Saman, Pencak Silat, Noken Papua, Tiga Genre Tari Bali, Pantun, Gamelan, dan Kapal Pinisi,” ujar Guru Besar Ilmu Kimia di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Di hadapan seluruh siswa kelas IV hingga XII, pria kelahiran Purworejo ini bertanya, “Bapak tanya ya, Kapal Pinisi berasal dari daerah mana?.”
Salah satu siswa SMP di ujung ruangan menjawab, “Dari Sulawesi Selatan pak.”
“Iya betul, kapal pinisi berasal dari Sulawesi Selatan,” kata Ismunandar, disusul tepuk tangan seluruh siswa yang antusias mendengar pemaparan.
Untuk warisan budaya benda, lanjut Ismunandar, Indonesia memiliki Candi Borobudur, Candi Prambaban, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Ujung Kulon, Museum Manusia Purba Sangiran, Taman Nasional Lorentz, Hutan Hujan Tropis Sumatera, Pengairan Subak Bali, dan Tambang Batubara Sawahlunto. “Taman Nasional Komodo, ini hanya ada satu di dunia, yaitu di Indonesia,” terangnya.
Saat ini, tambah pria yang ngantor di Kota Paris, Prancis ini, dalam sidang World Heritage Committee UNESCO yang diadakan di Riyadh, Pemerintah Indonesia sedang mengajukan Yogyakarta sebagai kota warisan dunia. “Insya Allah Yogyakarta akan diakui sebagai salah satu warisan dunia yang diakui oleh UNESCO,” ungkap Ismunandar.
Sebelumnya, dalam sesi sambutan, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Riyadh, Badrus Sholeh, menyampaikan bahwa “Kita bangga dengan kekayaan Budaya Indonesia. Banyaknya warisan dunia berasal dari Indonesia membuktikan betapa lamanya peradaban yang telah berkembang Di wilayah Nusantara.”
Dalam kesempatan ini, Atdikbud menyampaikan pertanyaan pancingan kepada para siswa yang hadir. “Apa saja warisan budaya di Indonesia yang diakui oleh dunia?,” tanya Atdikbud.
Ardan, siswa kelas 10 SMA SIR menjawab, “Candi Borobudur dan Candi Prambanan.”
Atdikbud membenarkan jawaban yang disampaikan oleh siswa tersebut, dengan menegaskan bahwa peninggalan benda itu harus dijaga dengan baik. “Candi Borobudur dan Candi Prambanan masing-masing merupakan peninggalan dari kerajaan Buddha dan Hindu. Ini menunjukkan keragaman etnis dan agama yang hidup rukun, saling menghormati. Meski mayoritas penduduk Indonesia muslim, warga negara Indonesia wajib menjaga dan melestarikannya,” terang Atdikbud.
Sementara itu, Kepala Sekolah SIR, Mustajib, mengatakan bahwa kesempatan bertemu dengan Dubes Ismunandar amat sangat langka. Oleh karena itu, seluruh siswa harus fokus dan perhatian dengan materi yang disampaikan. Kepsek juga mengingatkan bahwa para siswa adalah generasi yang akan menjadi penjaga budaya bangsa di masa mendatang.
“Kalian adalah generasi penerus bangsa. Manfaatkan momen acara ini dengan sebaik mungkin,” ucap Mustajib.
Acara yang bertajuk “Inspiring Talks” ini berlangsung meriah, terlaksana mulai pukul 13.30 hingga 15.00 WAS.
Di akhir acara, Ismunandar diminta menulis pesan pada sebuah papan yang terpasang di dinding kelas. “Indonesia perlu kontribusi adik-adik semua untuk menyelesaikan masalah-masalah besar yang masih ada,” tulis Ismunandar dalam penggalan pesannya. (Badrus Sholeh, Editor: Denis)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 69 kali