Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, menuturkan bahwa konser ini menjadi wadah yang sangat baik dalam menarasikan kembali karya-karya seniman terdahulu, salah satunya karya Ki Nartosabdho.
“Konser ini menjadi bukti bagaimana generasi masa kini berupaya untuk terus mengingat dan memelihara karya-karya seniman terdahulu termasuk karya musik, yang kemudian diaransemen ulang dengan cara, gaya, serta pendekatan masa kini seperti yang dilakukan oleh Gondrong Gunarto. Kami (Kemendikbudristek) akan terus mendukung berbagai upaya tersebut dalam menjaga kelestarian kesenian maupun kebudayaan Indonesia,” ujar Mahendra.
Sementara itu, sang komposer, Gondrong Gunarto, menyampaikan bahwa ia mencoba menawarkan sesuatu yang baru bagi generasi muda Indonesia. “Dengan suka cita kami menyambut teman-teman yang hadir malam ini lewat gendhing-gendhing karya Ki Nartosabdho dalam balutan musik kekinian,” ungkapnya.
Gondrong Gunarto adalah seorang komposer gamelan yang memadukan klasik musik gamelan dan musik pop modern dengan tetap mempertahankan sisi tradisional gamelan. Pertunjukan ini diselenggarakan sebagai penghormatan Ki Nartosabdho serta mendekatkan gending-gending karawitan pada pendengar generasi muda. “Garapan ‘Slendang Biru Tak Pernah Usai’ ini menggunakan musikal yang aktual, sehingga dapat diterima oleh generasi muda,” ucap Gunarto.
Kesuksesan Gondrong Gunarto membaca ulang karya-karya Ki Nartsabdho dalam konser “Slendhang Biru Tak Pernah Usai” di Chanel Youtube Budaya Saya pada 28-29 Mei 2022 memantik gagasan untuk memproduksi pertunjukan secara luring dengan skala yang lebih besar. Skala yang lebih besar dari pertunjukan tersebut ditandai oleh integrasi profesional lintas disiplin seni, yakni musik (orkestra dan gamelan), dan media baru.
Di samping itu, pada konser ini, Kemendikbudristek besama Gondrong Gunarto mengajak sejumlah artis muda untuk bersama melakukan penghormatan terhadap Ki Nartosabdho melalui karya-karyanya serta mengenal keindahan Seni Karawitan Indonesia melalui perwujudan penggabungan unsur musik dan multimedia. Artis muda yang hadir pada konser ini adalah Kunto Aji, Fanny Soegi, dan Imoeng Mulyadi (Tresnawara Chamber Orcesthra).
Sepuluh lagu karya terbaik Ki Nartosabdho yang turut melengkapi kemeriahan konser Sléndhang Biru Tak Pernah Usai’ adalah Lesung Jumengglung, Mawar Kuning, Ibu Pertiwi, Iki Saputanganmu, Adja Dipleroki, Slèndang Biru, Santi Mulya, Sarung Jagung, Adja Lamis, dan Dara Muluk. Lokasi Benteng Pendhem Van Den Bosch dipilih karena tempat ini merupakan tempat bersejarah bagi Kota Ngawi dan akan segera dibuka sebagai cagar budaya andalan Kota Ngawi. (Tim PMM, Editor: Denis)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Dapatkan informasi lengkap tentang Merdeka Belajar melalui: http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 455/sipers/A6/IX/2023
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 59 kali