Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Ermera, Kemendikbudristek – Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili melakukan uji coba hasil pengembangan kurikulum bahasa Indonesia untuk sekolah SMA/SLTA di Distrik Ermera, Timor-Leste. Hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Jenderal Kurikulum Kementerian Pendidikan Timor-Leste, Kepala Sekolah, serta Guru Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) KBRI Dili. Kegiatan yang dilaksanakan di Ensino Secundaria Geral (ESG) Nino Conis Santana Ermera selama 2 (dua) hari tersebut diikuti oleh 30 guru bahasa Indonesia yang tersebar di seluruh sekolah SMA/SLTA yang ada di Distrik Ermera.
Pengembangan kurikulum bahasa Indonesia tersebut merupakan bentuk implementasi kerja sama antara KBRI Dili melalui Atdikbud dengan Kementerian Pendidikan Timor-Leste. Kedudukan bahasa Indonesia di Timor-Leste sendiri masih tertuang pada Konstitusi Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL) pasal 159 yang menyatakan bahasa Indonesia menjadi bahasa kerja dalam layanan sipil berdampingan dengan bahasa resmi.
Saat ini bahasa Indonesia masih menjadi mata pelajaran wajib bagi pemelajar sekolah tingkat SMA/SLTA. Namun demikian, Pemerintah Timor-Leste belum memiliki standarisasi kurikulum pengajaran bahasa Indonesia. Hal tersebut tentunya menyulitkan para guru bahasa Indonesia di SMA/SLTA Timor-Leste untuk menentukan standar kompetensi lulusan bagi para pemelajar.
“Dengan adanya kurikulum bahasa Indonesia bagi sekolah SMA/SLTA diharapkan dapat memperkuat pemahaman guru bahasa Indonesia serta menjadi panduan untuk seluruh sekolah SMA/SLTA di Timor-Leste dalam mengajarkan bahasa Indonesia,” ungkap Ikhfan Haris, Atdikbud KBRI Dili dalam kegiatan uji coba pengembangan kurikulum bahasa Indonesia di Pusat Budaya Indonesia, Dili, Senin (31/7/2023).
Lebih lanjut, Ikhfan mengatakan bahwa dipilihnya Distrik Ermera sebagai lokasi uji coba adalah karena jumlah guru bahasa Indonesia yang ada di Ermera lebih banyak dibandingkan dengan distrik lainnya di Timor-Leste. Uji coba pengembangan kurikulum bahasa Indonesia direncanakan akan dilaksanakan di dua distrik tahun ini, yakni pertama di Distrik Ermera dan yang kedua di Distrik Liquica yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan September mendatang.
Melalui uji coba tersebut, diharapkan seluruh guru bahasa Indonesia khususnya di Distrik Ermera secara perlahan dapat mengimplementasikan rumusan kurikulum yang telah disusun. Kurikulum bahasa Indonesia tersebut ditargetkan akan mulai diimplementasikan di keseluruhan sekolah SMA/SLTA di Timor-Leste mulai tahun ajaran baru 2024 mendatang.
Elishabeth, salah peserta yang mengikuti kegiatan uji coba, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru bahasa Indonesia khususnya yang mengajar di sekolah SMA/SLTA. “Kami sangat berterima kasih kepada KBRI karena telah memilih Distrik Ermera sebagai tempat pertama untuk kegiatan uji coba pengembangan kurikulum bahasa Indonesia, uji coba ini tentunya memberikan manfaat secara langsung bagi guru bahasa Indonesia di Ermera untuk menentukan standar pengajaran di kelas. Selain itu kegiatan ini sekaligus dapat menambah wawasan bagi guru bahasa Indonesia di Ermera,” tutupnya.
Adapun uji coba kurikulum tersebut di fokuskan pada penguatan metode pengajaran bahasa Indonesia, pengajaran sejawat serta pendampingan pengajaran di sekolah. Kegiatan tersebut difasilitasi oleh pengajar BIPA KBRI Dili.
Secara paralel, Atase Pendidikan dan Kebudayaan juga melakukan kunjungan ke dua sekolah yakni, Escola Secundaria Tecnika Vocacional (ESTV) Catolica Mater Missericordiac Lauala dan ESTV de Railako. Kunjungan tersebut dalam rangka melaksanakan sosialisasi dan promosi beasiswa perguruan tinggi Indonesia. Tercatat hingga bulan Juli 2023, terdapat 133 beasiswa yang telah dialokasikan oleh Pemerintah Indonesia maupun perguruan tinggi Indonesia bagi mahasiswa asal Timor-Leste. (Atdikbud/Rayhan Parady, Editor: Seno Hartono)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 32 kali