Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Jakarta, Kemendikbudristek
-Program Wirausaha Merdeka memfasilitasi mahasiswa Indonesia dari berbagai latar belakang program studi untuk belajar menjadi wirausaha sukses. Selama satu semester para mahasiswa mengikuti pembelajaran di Perguruan Tinggi Pelaksana terkait pengetahuan dasar kewirausahaan dan belajar mempraktikkan pengetahuan tersebut dengan mengembangkan sebuah usaha baru secara berkelompok yang didampingi oleh dosen dan mentor yang andal.Alumni Wirausaha Merdeka Tahun 2022 telah merasakan sendiri manfaat program ini yang tidak hanya memberikan berbagai wawasan baru, namun juga semakin memantapkan langkah mereka dalam menekuni dunia kewirausahaan. Nabilah Nursabrina Candraningtyas, mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta adalah salah satunya.
Sejak masih duduk di bangku sekolah menengah ia sudah pernah mencoba berjualan, bahkan pernah memperoleh pendanaan dari suatu program kewirausahaan. Usaha yang pernah ia rintis akhirnya harus berhenti di tengah jalan, namun kegagalan tersebut mendorongnya untuk terus belajar.
Salah satu langkah yang ia tempuh untuk bangkit adalah dengan mengikuti Program Wirausaha Merdeka. Kegagalan yang ia alami menyadarkan Nabilah bahwa untuk merintis usaha tidak cukup hanya bergantung pada pendanaan. Menurutnya, modal berupa ilmu kewirausahaan tidak kalah penting untuk dimiliki oleh siapapun yang ingin membangun usaha sendiri.
“Saya berprinsip bahwa harta memang kalian yang jaga, tapi ilmu itu menjaga kalian. Ketika kita mengandalkan modal uang, uang itu bisa rusak atau habis, tapi kalau kita punya ilmu saya percaya modal itu akan menyusul,” ungkap optimistis.
Nabilah mengisahkan, selama mengikuti program Wirausaha Merdeka, ia tidak hanya mengikuti pembelajaran di kelas tetapi juga berkesempatan untuk magang di salah satu UMKM untuk melihat langsung pengelolaan usaha dalam lingkup sehari-hari. Pembelajaran yang memadukan penyampaian materi dengan kegiatan praktik ini menurutnya menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan dan memotivasi para mahasiswa.
“Kami belajar dulu baru menentukan bisnis yang akan dikembangkan. Kemudian ditempatkan di UMKM yang sesuai untuk mengambil ilmunya dari situ. Selalu ada hal-hal baru yang didapatkan, banyak hal yang bisa dicatat dan menjadi pelajaran,” ungkapnya.
Pengalaman serupa diperoleh Eka Putri Kamilah, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi. Meski sudah lebih dulu terjun ke dunia usaha sebelum mengikuti program ini, menurutnya Program Wirausaha Merdeka memberinya makin banyak ilmu dan keterampilan penting yang belum pernah ia miliki.
Materi pembelajaran yang menurutnya paling berkesan adalah Business Model Canvas, salah satu materi paling dasar yang mampu mengubah pola pikirnya terkait bagaimana memulai dan menjalankan suatu usaha. Selain belajar merancang sebuah usaha secara detail dan terstruktur, program Wirausaha Merdeka juga dirancang agar mahasiswa dapat mempelajari berbagai keterampilan pendukung seperti public speaking dan pengelolaan media sosial.
“Dari SMA memang sudah sering jualan kecil-kecilan untuk menambah uang jajan, tapi selama ini hanya jualan tanpa tahu teorinya, jadi asal jalan saja. Setelah belajar di WMK saya bisa menganalisa persoalan-persoalan yang saya temui sebelumnya sehingga lebih ada perencanaan yang jelas untuk ke depan,” ucapnya.
Semangat serta motivasi lebih untuk mengembangkan usaha juga diperoleh Nilam Ayu Mayang Sekar, mahasiswa Politeknik Negeri Malang. Berbekal ilmu dan masukan yang ia peroleh selama mengikuti Wirausaha Merdeka, ia berniat untuk melakukan rebranding usaha produk pakaian yang pernah ia rintis.
Dari yang sebelumnya hanya mencoba-coba, ia kini mantap mengambil jalan kewirausahaan. Lewat usaha yang dikembangkan Nilam, ia ingin bisa berkontribusi membuka lapangan kerja bagi banyak anak muda. Nilam yakin bahwa program Wirausaha Merdeka dapat memberikan ilmu serta pengalaman yang berharga bagi mahasiswa, terlepas dari apakah mahasiswa tersebut sudah memiliki rencana usaha atau belum.
“Kita memang tidak tahu seperti apa karier kita ke depan, tapi ada baiknya kita melengkapi diri dengan ilmu yang suatu saat bisa bermanfaat,” pungkasnya. (Tim MBKM, Editor: Denty)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 21 kali