Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Jakarta, Kemendikbudristek
— Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Centre for Quality Improvement for Teacher and Education Personnel (QITEP) in Language, in Mathematics, dan in Science menyemarakkan hari jadinya yang ke-14 pada 13 Juli 2023 bersama guru dan tenaga kependidikan melalui Seminar Internasional yang bertema “Enhancing Literacy-Numeracy through Digital & STEAM Education in Southeast Asia”.Acara ini dibuka oleh Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang merangkap sebagai Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Seditjen GTK), Praptono.
“Kami menyambut baik inisiatif untuk penyelenggaraan seminar ini dan kami di Ditjen GTK sangat mendukung program-program yang dilakukan oleh SEAMEO QITEP in Language, in Science, dan in Mathematics. Kami siap untuk mendukung program prioritas SEAMEO yang menjadi kontribusi bersama untuk memajukan pendidikan, khususnya di Asia Tenggara,” kata Praptono pada Kamis (13/7/2023).
Praptono menjelaskan, bicara tentang literasi dan numerasi yang juga menjadi topik seminar, dalam konteks Asesmen Nasional (AN) tentu tidak bisa dilepaskan dengan pembangunan karakter. “Kita perlu terbosan, tidak bisa lagi secara khusus hanya menyiapkan anak kita dengan satu keterampilan saja karena perubahan terjadi sangat cepat,” jelas Praptono.
Praptono menyampaikan bahwa peserta didik harus dibekali dengan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat, memiliki kemampuan berpikir kritis dengan baik dan kemampuan berkomunikasi yang optimal. Dengan demikian, di tengah derasnya arus perubahan zaman, mereka tetap dapat meningkatkan kontribusinya di masyarakat.
“Capaian pembelajaran anak-anak kita harus sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila di mana anak-anak kita harus memiliki karakter yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri bernalar kritis, kreatif, bergotong-royong dan berkebhinekaan global,” tegas Praptono.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dari enam karakteristikpada Profil Pelajar Pancasila, SEAMEO harus bisa berperan lebih besar karena literasi dan numerasi merupakan kompetensi utama peserta didik. “Satu hal yang dimiliki oleh SEAMEO tetapi tidak dimiliki oleh program-program yang lain, yaitu bagaimana anak-anak kita memiliki karakteristik berkebhinekaan global. Ini tidak hanya dalam konteks Indonesia, tetapi juga antarnegara, khususnya di Asia Tenggara,” ungkapnya.
Praptono berharap guru-guru dan tenaga kependidikan di Indonesia terus disinergikan dan pelajari praktik baik di Kawasan Asia Tenggara. Praktik baik guru-guru di Indonesia dapat disebarluaskan ke guru-guru yang lain termasuk melalui platform Merdeka Mengajar,” sambung Praptono.
Pada akhir sesi, Praptono menyampaikan apresiasi atas kontribusi SEAMEO QITEP dalam mengambil peran untuk mendukung pemajuan kualitas guru dan tenaga kependidikan, khususnya di Indonesia. “Selamat hari jadi ke-14 SEAMEO QITEP in Language, in Mathematics, dan in Science. Semoga SEAMEO QITEP semakin terdepan dalam memberikan pelayanan bagi guru dan tenaga kependidikan di Kawasan Asia Tenggara,” pungkasnya.
Sebagai informasi, seminar menghadirkan Direktur Jenderal Sekolah Dasar, Rachmadi Widiharto sebagai pembicara utama. Pada sesi panelis, terdapat tiga pembicara pakar yang merupakan mitra SEAMEO QITEP, yakni MORITA Mamoru (The Japan Foundation Jakarta) sebagai pakar di bidang pendidikan Bahasa; Assoc. Allan L. White (Universiy of Western Sydney) sebagai pakar di bidang pendidikan matematika; dan Hasbi Asyadiq (CEO & Founder PT. Assemblr Teknologi Indonesia) sebagai pakar di bidang pendidikan sains dan teknologi. (Tim Publikasi SEAMEO QITEP, Editor: Denty A./Andrew Fangidae/Seno Hartono)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 68 kali